23 Feb 2016

Sidang Guru BK yang Kedua



Jadi ceritanya ane dpanggil ama guru BK hari ini. 
Pertama ak disuruh buat surat pernyataan karena tidak ikut pertemuan ama wakil pempin wilayah. 

BK : gimanapun itu pemimpin kt, ttp harus dtg. 
Me : ke depannya pun sy tdk bs menjanjikan kalau saya bs datang utk acara dluar jam kerja Pk. Ketika anak tdk bs sy tinggal, sy akan utamakan anak saya. 

BK : jadi mbak Ria menomorduakan kantor? (sambil geleng geleng pala) 
Me : menurut el?? (batinku). Jd kantor mgharuskan saya utk ikut smw acara kantor, tp saya tidak bisa memastikan bisa atau tidaknya. Saya bukan hanya punua tanggunh jwb sbg pegawai BNI, tp saya seorang istri dan ibu menyusui. Dan saya siap nerima apapun nnti sanksinya. Dan saya sdg mpersiapkan utk resign. 

BK : (kaget) aduh, sayang Mbak, kan yg pgn jd kek mbak Ria banyak. Dan kalau tiba tiba Mbak resign, nanti saya yg dsalahkan.
Me : ya de el dah, derita loh. (batinku lagi) 
BK : cb pikirin masak masak lagi, anak kan juga butuh biaya ke depannya. 

Me : (mikir) iya juga si. Ah tapi masa kudu dari riba?? 
Iya Pak saya tahu. Dan satu lg Pk, aneh ya ada bbrapa org yg krn masalah ketidakhadiran saya ikutan ngediemin saya. Buat saya itu ganggu. Kalau perkara saya gak ikut acara emng masalahnya sama mereka apaan? 
BK : oh iya yah? Ya udh dbikin dl aja Surat pernyataan nya pakai tulisan tangan. 
Me : saya pernah ngalamin dsuruh buat Surat pernyataan yg jauh lbh sadis dr ini (mbatin) 
BK : perkara mbak Ria tdk bs ikut serta di acara acara, biar nnti manajemen saja yang cari solusinya. 
Me : gak bakalan ketemu pk, krn saya terus terang tdk bs mengikuti alur permintaan manajemen yg banyak acara sampe malam. Sementara manajemen mengharuskan saya utk ikut. Jd jalan tengahnya akan sgt sulit. Dan saya jelas tidak akan bs merubah sistem di sini yg sudah dr sononya begini.

Bla bla bla akire ak disalami. What??? Lebaran kaliii

Salam Gilak
#IndonesiaTanpaRiba

22 Feb 2016

Kenapa Tuhan Benci Riba (2)

Setelah +/- 5 tahun berada di dalam sini, sekarang aku sudah gak bertanya-tanya lagi ini halal atau haram, ini boleh atau gak, benar atau salah. Satu yang pasti, gimanapun namanya bunga bank itu riba. Ga ada bantahan lagi. Secara hukum sudah jelas. 

Yang kedua perkara benar atau salah kita kerja di dalamnya itu tergantung kepentingan masing-masing. Menurut saya ada tiga macam orang : 

Pertama, yang senang di dalamnya pasti akan bilang, ya terpaksa mau gimana lagi, kita gak bakalan bisa lepas dari riba. Ya sudah diiklasin aja. Lagi-lagi diiklasin yang tidak pada tempatnya. lagian kerjaan dluar sini belum tentu juga kehalalannya. 

Tipe yang kedua adalah yang mereka tidak nyaman, tapi menyaman-nyamankan diri dan siap-siap untuk keluar, tapi gak keluar-keluar sampai pensiun. wwkwkwkw. tapi dia menderita karena selalu melihat keluar. (kayaknya ane masih di tempat ini). 

Tipe yang ketiga, dia tegas mengatakan saya keluar!! Now!! Biasanya karena sudah ada yang nafkahin atau yang sudah diterima di temapt lain dengan situasi kerja dan gaji yang lebih indah. Etdah, betapa beruntungnya kalian. Wkwkwkwkw 

Kalau ada yang mau nambahin monggo. Cuma ane akan fokus dengan topik awal, kenapa Tuhan sampai melarang riba. Pertanyaan yang selalu ada dalam benak. Karena banyak yang tahu hukumnya haram, tapi gak tahu hakikatnya, tetap aja merasa gapapa, toh kita terpaksa kerja di sini. 
Padahal kalian tahu dosanya riba, lebih buruk dibanding berzina dengan ibu kandung sendiri. Alloh saking gak sukanya sampai segitunya lho. 

Pagi ini aku ngobrol dengan dua orang rekan sejawat, satu masih di BNI yang satunya sudah tidak di BNI. Menjadi wanita yang dimuliakan Tuhan dengan dua titipan malaikat kecilnya. 
Aku dan temenku yang di BNI tadi sama sama memiliki niat untuk resign dari sini. Maaf ya ngomporin. Hahaha tapi kalau aku sudah dari masuk, cuma tertunda tunda, mangslup metu mangslup metu. 

Banyak dari kita, saya mungkin juga termasuk, ketika dihadapkan dengan dosa atau neraka masih gak mempan. Kalau dilogikakan, baru nyadar. Makannya di sini saya gak akan ngomong soal ketentuan, karena anda pasti lebih jago. ini pun aku dikasi tahu temen yang masih kerja dBNI juga, yang punya keinginan untuk keluar. Ya walaupun sampai sekarang, masi disono. hehehehe 

Bayangkan di dunia ini ada 10 biji uang yang nilainya sesuai bijinya. Ups anggaplah Rp1,- setiap bijinya. Dibagilah ke sepuluh orang. Jadi masing-masing orang mendapat Rp1,-. Dan karena ini riba, dia harus balikin bunga dong, anggaplah bunganya Rp1,- per gundul. Satu orang harus kembalikan menjadi Rp2,-. Jadi bisa kebayang kan uang di dunia yang tadinya hanya Rp10,- menjadi Rp20,- karena tambahan bunganya tadi??? 

Naaaah,,,, sekarang, darimana tambahan yang Rp10,- tadi? Cetak lagi??? maaf bro, jangan asal cetak aja, lebih laten lagi bahayanya. dan kita mau bicara soal riba. Jadi gak ada skenario cetak mencetak uang sesukanya. Oke. 
si A,B,C,D, sampai dengan J mereka adalah pengusaha yang pastinya melakukan bisnis dong satu sama lain. Si A, B, C, D, dan E akhirnya bisa mengembalikan Pokok nya Rp1,- dengan bunganya Rp1,-. Karena apa?? mereka ambil masing-masing Rp1,- dari si F,G,H,I, dan J. Dan pada kenyataannya si A,B,C,D,E menjadi pengusaha sukses yang dibiayai usahanya oleh Bank. Sedangkan F,G,H,I,J menjadi perusahaan yang pailit alias merugi. 

Begitulah kedzoliman riba secara laten dan sistemik. Keren ya Islam itu. Dan itu kenapa sekarang eh udah dari beberapa tahun lalu deng, negara-negara maju di dunia sedang menggalakkan sistem ekonomi syariah, setelah menyadari ini. Setelah mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Belum termasuk kita kayaknya. 
Jadi ada saatnya nanti perusahaan yang dulu jaya markaya, akan ada turun dan jatuh. Di saat itulah Bank tidak akan mau tahu. Hutang pokok mungkin bisa ditangguhkan, tapi bunga harus tetap dibayar. Dan disitulah saya kadang merasa sedih. Karena ada banyak yang usahanya turun karena ketipu orang. Bukan karena kesalahan mereka. 
Di satu sisi saya kasihan dan pengen bantu, tapi bisa apa. Da aku mah apa atuh. 
Invesatasi yang dibenarkan oleh Alloh adalah ketika kita inves ke seseorang, dimana ketika orang tsb rugi, kita ikut rugi bukan malah sebaliknya yaitu ketika orang itu rugi kita tetap dapat penghasilan dari bunganya. 
Saya baru menyadari hakikat ini semua setelah berada di dalamnya. Saya tidak menyalahkan ketika masih banyak orang di luar sana yang mengagung-agungkan pegawai Bank. Aguuung Aguuuung....hahahahahaha. 
Belum tahu bagaimana tamaknya sistem di dalamnya. Bagaimana rakusnya perusahaan terhadap waktu dan tenaga pegawainya. Gimana gak senengnya mereka ketika pegawainya berada bersama dengan keluarga, gimana mereka gak setuju kalau pegawainya dekat dengan rumahnya. 
Yah sekarang-sekarang aja udah agak mendingan. Dulu boro boro. Sekarang udah ada videlo call, wa, bbm. Kalau dulu ditempatin di tempat yang blangsak sana tanpa ada sinyal, boro boro wa nan. Sms aja mpot mpotan. Alhamdulillah semua berubah. 
Dan satu lagi, buat kalian yang sudah masuk, ingat pesen ane pribadi, jangan libatkan diri kalian ke Pinjaman Pegawai karena itu hanya akan mengikat kalian sehingga tidak akan pergi dari sini. Dan yang sudah kadung semoga dikuatkan yak. 

Hidup bahagia tanpa Riba , kata buku yang dibaca temenku tadi pagi. Itu sebabnya ketika ada beberapa teman yang nanya ke aku, gimana kerja di Bank aku juga mau. Aku selalu jawab, kalau kalian masih punya pandangan selain bank, pilih itu saja. Bukan karena aku merasa tersaingi, tapi karena aku sayang. Ketika kalian sudah ketagihan, sembuhnya susah. Apalagi kalau sampai pensiun baru nyadar. 
Yang paling penting adalah gak lucu kan pas ditanya ama malaikat darimana hasil pendapatanmu, kalian jawab dari riba. Atau jawabannya dari tangis tangisan darah orang-orang yang rugi. hahaha ngeri ya bayanginnya. Ya kan aku lebbay. 

Barusan saya juga dapet kabar dari salah satu rekan yang sudah promosi di tingkat menengah yang mainannya puluhan miliar, katanya juga mau resign. 
Belum lama juga dapet kabar sekelas pemimpin wilayah di Oslo juga resign. Hati hati perlu diwaspadai perusahaan yang turn over karyawannya tinggi. Ada sesuatu berarti.

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

Kenapa Tuhan Benci Riba (1)

Karena riba bukan hanya halal atau haram. Maaf ya tapi tidak sedikit yang bilang "SEKEDAR"halal atau haram, yang ujung-ujungnya menghalal halalkan saja sesuatu yang disebut riba itu.


Berawal dari kegundahan hati ketika diterima di instansi ini. Tahun 2010 akhir, ketika mau pengangkatan, dan posisi masih di Sukabumi. Berkali-kali aku bertanya sama senior ane, Pak Ijoel. Dia ilmu agamanya lumayan tinggi, dan dia sama sama seneng ngobrol soal agama. Dari sejak masuk pada bulan April 2010 hingga saat itu, tetap aja pikiran bertanya-tanya, ini boleh gak boleh atau gak. Karena saya hanya sebatas pada ketentuan, tanpa tahu hakikatnya kenapa riba itu haram.

Dan tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat itu gaji pegawai bank dengan grade saya itu cukup menggiurkan. Apalagi saya bukan anak orang berada, apalagi emak ane, dia seneng bukan hanya karena anaknya bakalan dapet gaji miliaran (menurut dia, padahal ya gak), tapi juga gengsi nya.
Di keturunan ane yang sebagian besar adalah Guru, pegawai bank adalah impian. Saya dianggap menyimpang, menyimpang yang wih... Keren. Pada saat itu. Saat itu saya masih seperti katak dalam baskom, yang sempit pengetahuannya belum tahu bahwa debitur debitur ane pendapatannya jauuuuuuh dari kami yang mengelola kreditnya. Atau belum ngerti apa itu blogger, trader yang kerja dari rumah, pake kaos dalem, pakai sarung aja. Dan masih banyak kerjaan yang lebih mentereng yang gajinya dua kali lipat dari pegawai bank.

Dan itu alasannya kenapa pas acara take me out Indonesia, semua cewek matiin lampu pas tahu kerjaannya adalah pegawai Bank. Hahahahaha ketawa aja waktu itu. Berarti mereka udah pada tahu, calon pacarnya bakalan gak ada waktu dan duit. wkwkwkwkw.

Dan pertanyaan aku belum bisa terjawab, kenapa Tuhan melarang riba. Tapi satu hal yang aku tahu, kebanyakan dari senior seniorku pun sebenernya...duluuuu kala, pada pengen keluar, tapi ada banyak bisikan, ëman-eman, mau kerja apa, gaji berapa, dan masih banyak tanggungan, dan lagi dan lagi, yang ujungnya hanya jadi keinginan. Dan akhirnya keinginan itu mereka pelihara sampai pensiun.

Ketika sudah memasuki usia 30an dia akan bilang, sekarang tanggungan saya sudah banyak mau keluar jadi mikir-mikir lagi. Akhirnya mereka ÏKHLASKAN diri mereka bergumul di bank hingga akhir usia. Ayoo siapa yang suka pakai kata-kata IKHLAS di tempat yang tidak tepat???

 Lanjut ke trit ane yang berikutnya ya gan. Daripada pada bosen bacanya.


Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

16 Feb 2016

REVIEW ORIFLAME OPTIMALS WHITE RADIANCE NIGHT CREAM

Ak mau review produk ini ah. Eit btw, sebelumnya mau sharing aja neh. Seneng pake xiaomi redmi note 3, harga ga semehong produk lain yg udh terkenal tp kualitas yahud. Ini foto pake ini, ada autofocus nya. Kereeen. 

Ok mbalik maning nang laptop yak. Ini yg ak bilang gak rutin makenya. Baru rutin blm genap smggu. Sblmnya blang bentong, wlpn scr ksluruhan pemakaian udah 3mghu lbh. 
Satu kata kunci dr produk ini, dislipin. Eh disiplin. 
Add caption

Ak biasa pake sblm bobok atw hbs isya, cuci muka ama Foaming gel, trus pake toner, pake time reversing gel, baru deh pakai ini. Dl pas masi suka blang bentong ga tll krasa kasiatnya. Kulit gak rusak si, wlpn suka absen. Tp kalau rutin bs tiap mlm, baru sktr tiga hari udh mulai krasa ko. Komedo2 yg biasanya mau ngeksis, ini udh mulai mengecil. Kalau putih, jgn  tanya ane ya, soalnya tiap hari ktmu ama muka sendiri jd ga tau dah makin putih atw ga. Gak ngejar putih nya sih, yg ptg ttp manizzz... Agak sadizzz. 

Pakenya tipis aja, nih buktinya masi segambreng banyaknya. Bisa lah buat 4 bulanan lagi ya kan. 
Oh ya dan penting ya, gak lengket2 amat karena strukturnya lebih cair, bukan padat atw lengket bahasa gaulnya. Jd gak usah takut mau nempelin muka ke bantal. Pagi pas bangun juga gak bakalan banjir minyak ko. Di aku si, tau ya kalau di produsen minyak. 
Scr kseluruhan ak suka produk ini, pertama gak nagih, kedua ada hasilnua, ketiga muka kenyel n brasa sehat. Kalau putih itu bonus aja. Yg ptg enjoy man. Cm mgkin bekas bekas jerawat yg terlanjur mghitam blm ilang aja. Mudah mudahan sesuai ya, white radiance. Yg mukanya putih tp d idung doang, atw di jidat aja, buruan coba. Asal bukan karena panu ya.

Yang mau cek review ane tentang hasil Oriflame Foaming Gel White Radiance Series monggo cek di sini.
Jangan lewatkan juga review ane Oriflame Optimals White Radiance Day Cream nya di sini.

Salam Cantik


Nanya nanya, boleh WA 085799853046

15 Feb 2016

Review oriflame optimals white radiance day cream

Ini optimals white radiance day cream. Spf nya si emng cm 15,utk kulit normal atw kombonasi. Nah looo... Gak tll pekat, jd pas pake ga usah tebel2, tipis aja kemudian pake deh bedak tabur mars. Beress... Kulit ga brasa pake topeng, dan awet ga kinclong. Bedak nempel nya lbh lama. Emng si kalau ga pale bedak tabur, agak klimis. Tp beneran kulit enteng aja. Kalau yg satu ini si ane rutin pakenya, paling kmrn mggu absen sehari soalnya main main ama adek, lupa. Tahu tahu udh jam 2 siang,baru pake. Pdhal jam 4 jg udh mandi lg. 

Dan.... Setelah pemakaian krg lbh tiga mingguan, berkurangnya segitu. Keknya bs tahan sampai 5 bulan. Hm... Kalau org beli harga segini utk jgka waktu lima bulan, knp pilih yg lbh murah dkit tp cm tahan bwt dua bulan? Jadi ada yg lbh awet dari ini? Yg mahal banyak
Jangan lupa cek Night Cream nya di sini dan lengkapi juga dengan Foaming Gel nya. Nih review nya di sini.

Nanya nanya, boleh WA 085799853046
 

Oriflame optimals white skin Foaming Gel

Seneng deh, krn kemasan kek gni, mudah keluarin foamnya, trus pas dbwa pergi aman ga bakalan tumpah, kenapa? Karena bisa dkunci. Segituny mereka mikirin penggunanya, aman dari tumpah, aman dari kuman pas ngambilnya, dan mudah. Hm... Produk perawatan  kecantikan kalian mikir sampe sedetail itu ga? 
Karena pas beli kemasan yg gajebo, begitu dateng agak kecewa, brasa ga yakin aja ttg keamanannya. Takut krim produk lain dpindah kemasan aja trus djual dg hrga lbh mahal.



Jangan lupa ya cek Day Cream nya di sini dan Night Creamnya di sini di sini.

Nanya nanya, boleh WA 085799853046

14 Feb 2016

Review Optimals Skin White Oriflame

Si sulung dan si bungsu sudah bobok, saatnya ane utak atik laptop lagi. Sambil mandangin penghasilan dari GA dan juga marketiva warisan alm Bapak. Sudah saatnya review tentang produk kecantikan yang aku pakai kurang lebih tiga mingguan ini. Yap tentu sambil ngedumel karena kaki di bawah meja makan ini digigitin nyamuk dengan indahnya. Maklum kagak ada ruangan atau bahkan meja khusus buat kerja. Langsung aja ya gaes, sebenernya bukan produk kecantikan si, tapi lebih tepatnya perawatan kulit dari oriflame. Yap pasti ada yang berujar, yaaah oriflame lagi. ya gimana ya wong aku pakainya oriflame, kalau origami ya mungkin aku ngomonginnya juga tentang itu. Sesuai saran seorang mentor, aku disuruh coba Optimals Skin White, aku beli dah tuh satu paket. Lengkap vroh dapetnya, day n night cream, toner, foaming gel, eye cream ama serum. Tapi maaf ya aku orangnya ga seneng ribet pake cream mata jadi aku jual lagi dah tuh ke temen kantor. Trus berhubung aku masiha da TIME REVERSING GEL yang dipakai sebelum pakai day n night cream, aku jual juga serum nya. Soalnya penggunaannya sama kayak TRG, mosok dobel, tar kulit wajahku jadi bingun, Bukannya tambah cling malah tar mukaku juga jadi bingung. So... sesuai dengan petunjuk pemakaian, cuci muka ama foaming gel --> toner --> time reversing gel --> day/night cream. Udin deeeeh..... Dua hari pertama rajin vroh, begitu hari berikutnya mulai deh ngantuk tak tertahan dan ada bolong bolong gitu. Belum pernah nih 4 hari berturut - turut pakai, karena krim malem mesti ada yang absen. Dan setelah pemakaian tiga mingguan ini, dheng dheng dheng..... baru berasa hasilnya. Beneran emang bukan instan ya, apa emang akunya yang gak disiplin. Sebelum ngebahas lebih lanjut kita flashback bentar ya, jadi asal muasal aku mau pakai produk perawatan ini, karena aku ketagihan sama produk perawatan dari latasha. begitu sadar kalau addict aku putusin buat stop pacaran ama dia. Dan hasilnya parah, udah pernah aku posting juga di sini gimana komedo jadi komodo, dan kulit kering seperti gurun (lebay). Eh tapi aku sempet putus asa loh, aku sempet mikir ah ini kayaknya ga bisa balik lagi ke semula. Karena udah aku tunggu lebih dari dua minggu gak ada perubahan babar blass. Sampai akirnya aku beli produk gajebo yang Glossy apa tuh lupa, trus serum emas apa lah itu yang aku beli dari online. Dan seminggu pakai, gak ada hasil sama sekali. Mukaku masih ruzaakkk. Hampir bunuh tikus karenanya. Lha kalau mau bunuh diri keknya kok sepele amat. Iseng aja beli time reversing gel karena ditawarin temen kantor n pas lagi promo (maklum yah, guwe mah orangnya gak mau rugi banyak2). Ane pake dah tuh, tapi ya gitu, kombinasi ama krim gajebo tadi, dan tetep aja. awalnya aku balik pake gajebo itu, tapi dipikir lagi, ah rugi amat kalau produk oriflame nya yang aku kesampingin. Kuputusin pakai TRG tadi, sendirian, tanpa pakai krim apapun. cuma ditutup bedak aja, Dan ajib.... pagi pakai, malam pakai, paginya bangun bobok kulit agak beda, lebih alusan dikit komedonya. Ga segede kacang. Nah dari situ lah aku mulai cari-cari produk oriflame yang lain. Apalagi ane kan member jadi dapet harga miring dong. Daaaan sekarang, ane tambah seneng walaupun lama ya karena mungkin ketidakdisiplinan ane pakenya, ini baru terlihat. Kayaknya ini hari ke empat aku bisa rutin tiap malem pake krimnya. Kalau putih mulus kayak latasha sih emang belom, cuma udah mulai mendekati. Yang aku seneng, harapan kulitku kembali sehat, ga rusak lagi sekarng terbukti. Alhamdulillah. Masi ada blang bentong dikit si, kayak bekas jerawat batu yang masih agak item. Soalnya tangan suka gatel kalau gak kletekin luka jerawatnya. Kalau mata mah tetep aja mata panda dari lahir, makannya aku gak suka pake krim mata, sudah pernah dan gak ngaruh ama sekali. hm...apalagi ya...Yang pasti kulit gak berasa tipis, agak kenyal, dan mungkin tambah putih n bersih ya. Soalnya sekarang kalau dijejerin ama leher udah sama putihnya, dan kalau dijejerin ama tangan, muka ane lebih terlihat putih. Makasi Oriflame.