Showing posts with label DIARY. Show all posts
Showing posts with label DIARY. Show all posts

4 Aug 2020

Tawakkal Tidak Akan Mengkhianati Ikhtiar [Rahasia Mengusir Stress]

Tawakkal tidak akan pernah mengkhianati ikhtiar. Banyak dari kita menganggap ketika kita tawakkal, pasrah, do nothing, ga berikhtiar optimal. Menurutku itu keliru. 

Btw apa sih tawakkal itu? 
Menurut kajian Ustad Oemar Mitta di salah satu channel youtube, 
Tawakkal adl bersandar kpd Alloh saja. Bukan kpd ikhtiar atau kepintaran yg kt miliki. Ini salah satu cabang dari akidah.

Yg di-highlight adl BERSANDAR-nya. Banyak yg keliru melihat tawakkal krn kacamata mrk adl goal dunia. Akhirnya berujung stress. Padahal stress itu awal dari buanyak sekali penyakit, baik hati maupun fisik. Lo penelitian secara medis loh. 

Ga percaya bahwa ga tawakkal bisa bikin stress, mari simak contoh kasus berikut ini.

22 Apr 2019

Bisa Manis Si Empu Kontrakan

Hi blog, aku mau curhat nih. Boleh tak?
Beberapa hari ini ada sesuatu yang ganggu banget pikiran aku. I know, ini bukan urusan kalian. But whatever, i just wanna tell!!

Berhubung saya bekerja di Semarang, i should find another home beside my trully home in Semarang, right?
Aku nyari kontrakan, unfortunatelly rumah di Semarang is very very high price (for me).
And aku merasa tertipu.
Harga rumah 11 juta per tahun, dan aku sempet liat rumah tsb sebelumnya.
Waktu itu ada suara hati, beneran kamu mau sewa rumah dari banker yang notabene have a lot of problems dan lainnya. Cuma waktu itu krn aku tahu kalau itu halal, so why not?
Garasi, AC, dkk.
Cuma ada yang aneh, ketika aku cek aku nanya
Me : Ini bocor ga Pak?
Pak : Njnengan liat sendiri ga bocor kan? Selama ini sih baik baik saja.

Daaaan hari pertama aku pindah, di hari ultahku yang blue, BOCOOOR HEBAAATTT!!!! kalau aku hitung ada sekitar 5 titik. karena hujannya lebih besar dan lebih lama dibanding ktika aku cek lok.
And you know what He said to me when i complained?
Ngeles luar biasa, bilang kan pas itu njngan liat juga ga bocor. Tipe culas dan penipu, sok politikus. Untung aku baru bayar 7,5 jt aja. AKu minta cancel pasti dong ga mau, alesannya udah nolak banyak orang. Fine, aku masih baik nih. lagian aku yakin sekelas orang yang sombong ngaku tajir (biasanya kebalikannya) pasti duitnya dah kepake. See??? Banker keliatannya tajir but, ah terusin aja sendiri guys.
Ak masih sebel karena dia ga jujur, kalau rumah itu bocor. Belum mau ngaku. Tapi setelah aku tekan dia ngaku kalau bocor kalau ujannya gede saja. Yelah, kek gitu ga ngmong coba. Licik kan? Padahal buatku itu hal paling penting, rumah bocor, hellooo??? anak anak bisa kepleset kan?
Oke akhirnya aku minta dbenerin dulu, baru sisa 3,5 juta aku transfer. Awalnya dia nolak dong, maunya yang 3,5 juta dtransfer dulu. Ya aku emoh to yo, iya nek dbenerin, nek sampe selese ngontrak cm janji palsu? ih enak beut deke, udah ngakali guwe esih mau ngakali lagee. NOOO!!!
Begitulah ya orang macam politikus, udah salah bukannya ngaku salah malah nyalahin orang lain. Dia malah sempet ngalihin pembicaraan dimana aku dituduh ga percayaan karena bikinin surat perjanjian kontrak. Lho lah haruse berterima kasih karena udah dibikinin, harusnya kan dia yang bikin. Terus ak ga bahas lebih jauh, ak stop obrolan, "Ini mau bahas yang mana nih Pak?, jadinya mo gmn nih? jgn melenceng jauh."


My Smart Japan Boss

Oke, hari ini jadwal guwe nulis. Apapun, karena aku berusaha mendisiplinkan diri untuk ngeblog. Untuk vlog? bentar ya, masih ada waktu satu minggu sampai dengan deadline.

Cerita apakah? hm... i am confusing myself by the way.
Gimana kalau aku nulis tentang kerjaanku sekarang setelah pergi meninggalkan kerjaan sebagai Relationship Manager di salah satu bank pelat merah. (Pelat?? atau plat?? ah whatever)
Yang penasaran bagaimana cara ku bisa masuk ke PMA Jepang yang ada di Indonesia, bisa ketik di kolom komen yah.

Oke, sebenernya aku sudah posting ini di halaman fb, tapi berhubung berjuta orang ingin melihat, aku posting juga di blog ini ya. Maklum kl di halaman fb kan kagak public.

17 Apr 2019

Tantangan Pertama Hijrah

Sebenernya si aku udh posting di Fb tentang perjalanan hijrah walaupun ga detail karena malu, kek keren amat pake istilah "hijrah". Hijrah itu dr yang baik ke yang lebih baik, lah aku mah dari yang minus ke nol doang itu beraaaaaaaaaaadhhhh mameeen.

Okei, ya smeoga bukan karena mo riya ya karena namaku juga udah Ria dari lahir. But anwyay, tantangan pertama bukan soal harta sih menurut akoh. Tentang power syndrom, itu dulu. Biasa dihormati, pakai baju rapi, dipandang penuh gengsi dan macem-macem. Sekarang itu seperti diambil. Alhamdulillah dengan seperti itu aku jadi semakin yakin bahwa semua itu cuma titipan.
Orang memandang saya murni dari sikap saya. Yang sebenernya nyebelin abis sih. Tapi sudah tidak dinilai dari atribut. Dan ternyata memang penilaian orang karena atribut itu palsu aja yekan?
Saya mencoba jualan angkringan. Tapi yang bikin saya nangis di awal awal saat aku nawarin ikan asap, saya jual keliling, nawarin door to door. Kadang ditolak, ditawar habis-habisan, bahkan ada yang dengan nada seolah olah aku tuh maling, "Lah opo ki? larang men aku biasa tuku iwak koyok ngene di pasar segini dan segitu!!!", terus sebelum aku jawab kenapa harganya beda dia udah ngeloyor pergi. Seolah aku tuh penipu ! Yelah bu, dsini ga ambil untung segunung, asal bisa buat beli beras aja. Masya Alloh, dan di jalan pulang ke rumah dengan dagangan yang masih full, sambil netesin air mata aku berucap "Hasbunalloh wani'mal wakil, ni'mal mawla wani'mannatsiir".

Teman, sungguh kek gitu bukan perjalanan yang mudah bagi saya, mengenang track record saya sebelumnya yang selalu dicari dan dihormati orang (karena ada maunya sih), walaupun saya tahu itu semua palsu. hehehehe.
Selalu aku tanamkan bahwa sebentar lagi, sabaar, Alloh pasti penuhi janji.
Di awal awal resign dengan segala permasalahannya saya mengalami masa transisi dimana berat sekali untuk mengucapkan hal tersebut, malah lebih tepatnya seperti menuntut ke Alloh (aku sudah begini dan begitu, mana ya Alloh mana?). Saya sadar yang paling berat memang masa transisi yang sebelumnya kita menggantungkan diri ke gaji alias harta, dan sekarang berserah sepenuhnya untuk percaya bahwa Alloh lah yang memberi semua. Dan tidak ada maksud lain dariNya kecuali memberikan yang terbaik. Karena apa?? Karena Tuhan adalah Dzat yang paling baik dan tulus sama saya.

Teman? ya ada sih, tapi seiring waktu mereka tereliminir dengan sendirinya ketika aku meminta bantuan ke mereka sekedar untuk beli gas atau obat, dan mereka yang katanya gajinya di atas Rp10 juta hanya bisa bilang, Sorry Yak ga bisa bantu. Masya Alloh..
Anehnya bantuan seringkali datang dari insan yang notabene tidak lebih beruntung dari saya. Dia hanya punya 500rb untuk sebulan dengan dua anak. Karena sekali lagi, bukan harta yang mencukupi, tapi Alloh lah yang memberikan nikmat rasa "cukup" sehingga diberi ilham untuk membantu orang lain.

Tidak semua teman-teman di Bank dulu yang masih peduli. Sad, but's true. Tapi okelah, dengan seperti ini saya jadi paham, mana yang tulus dan mana yang bulus. Hehehehe

#xbank
#ceritahijrah
#xbank.indonesia
#exbankir
#exbanker
#mantantentarariba
#riba
#bank
#perbankan

16 Apr 2019

Resign dari Bank, Mau Makan Apa?

Oh akhirnya bisa kembali menulis setelah sekian tahun (cuma duta tahun lebih sebenernya), vakum ga ngisi blog indah ku ini. Weekkk

Ada yang kangen kabarku kah?
Aku menulis postingan terakhir kalau ga salah pada Februari tahun 2017, sebenernya saya punya banyak cerita lain. Banyak sekali. Terutama tentang keputusan besar dalam hidup, yaitu RESIGN!!!
Mungkin banyak yang komen, kenapa jadi keputusan besar? kan resign biasa aja. Oh mamen, come on.. hidup nyaman di Bank Plat Merah dulu masih termasuk 5 besar, karir di depan mata, gaji besar, masih dapet bonus tahunan dan segala fasilitas lainnya. Fyi ya, dengan memutuskan resign, mayoritas orang akan berfikir bahwa gila lu, mo makan apa lu ama anak anak lu entar? Ga salah, karena aku juga berfikir yang sama.
Tapi setelah anak kedua lahir, ak harus penuhi janji ku sama Tuhan. Janji apakah itu? oke let's go to the time machine.
Jadiii, aku tahu banget sebenernya kerja di Bank itu riba. Oh come on guys, don't be fool, you see this answer from God :


“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 275-279)"
Read more https://pengusahamuslim.com/273-muamalah-ribawi-dan-bahayanya-1.html

coba buka Al Quran, dan mostly rekan rekan bahkan bos saya mengiyakan. Tp ketika disuruh keluar mrk bilang blm mampu, ada yang alesan utang belum lunas, ada yang alesan belum dapet kerjaan pengganti dan berbagai macam alasan lain. Apakah aku tidak? ak juga beralasan yang sama selama hampir 7 tahun. Ok fine, apakah ak tidak berusaha untuk meluansi hutang atau pun mencari bisnis lain? Oh trust me i did those silly thing actually.
Dan smw yang ada di ayat itu ak alami gengs, so ak udah ga bisa bantah, PR nya waktu itu adalah keberanian ku untuk Resign atau ak harus menunggu moment yang kurasa sempurna untuk keluar. It was too be good to be true, I thought.
Akhir tahun 2016 ak masih bekerja di dalamnya, dan ak dinyatakan hamil. Ugh ak bingung karena ak sudah ancang2 mo resign, ternyata hamil yang di luar rencana. Gmn dong? Akhirnya ak berfikir untuk ok, ak mo selesaikan sesuai rencana, bangun rumah, bangun bisnis dulu, kemudian resign, anak sudah lahir. That's sound great. Hehehe.
Semua berubah ketika kemalangan bertubi-tubi, smw rencana bisnis kacau, ga cm satu, tapi dari banyak bisnis yang ak kembangkan satu satu tumbang. Bahkan bisnis forex yang kupikir bisa jadi sandaran nantinya. Bonus habis buat itu smw. dan ak baca bukunya Saptuari Sugiharto tentang RIba dan kawan-kawannya. Aku paham sekarang, ternyata memang ada ayat ayatnya di Quran, tinggalin riba NOW itu di Al Baqarah yg ak sadur d atas juga ada. Atau tentang hadits yang menyatakan bahwa Alloh tidak akan pernah menyuburkan riba, justru memusnakan riba dan menyuburkan sedekah. Silahkan search ya gaes, jaman now gitu loh.
Oke fine, ak masih belum bergeming dengan itu semua sampai ak lupa di moment apa sehingga aku tiba-tiba takut mati dan masih kerja di Bank.
Pingin banget cuek bebek, tapi aku ga bisa sangkal hati ga nyaman, hati ga tenang kerja di ranah ini.

3 Nov 2016

Ketika Kau Punya Buah Hati

Sampai dengan usiaku sekitar 18 tahun, aku adalah anak tunggal. Bukan dimanja, namun tidak terbiasa berbagi. Dan aku pun tumbuh menjadi mahluk yang sedikit lebih egois dibanding orang-orang kebanyakan.
Semua hal yang penting dalam hidup, adalah diriku sendiri. Itu lumrah, karena memang manusia terlahir menjadi mahluk yang egois. 
Namun semua berubah ketika kita jatuh cinta. 
Jatuh cinta seolah-olah mementingkan orang yang dicintai di atas semuanya. Namun keliru. Sebenarnya itu adalah kehausan dalam alam bawah sadar kita sendiri, kehausan untuk mencintai dan mengasihi. Bukan orang itu yang kita penuhi egonya, tapi masih ego kita sendiri. Buktinya? Buktinya ketika dia selingkuh, tiada maaf baginya. Ketika cinta kita ditolak, dukun mulai bertindak. Ketika pasangan berbuat yang tidak sesuai apa maunya kita, serta merta piring melayang, sendok masuk ke mulut, ya... makan.

Semua berubah ketika aku memiliki Fathir. 
Perasaan yang gak penting, pikiran-pikiran gak penting, kegundahan gak penting yang selama ini berenang-renang dalam RAM korteks ku, sirna. 
Ketika menemukan bahwa ada bagian di luar dirimu, yang anehnya jauh lebih penting dibanding diri sendiri. Merasa lebih sakit, ketika dia sakit. Merasa lapar, ketika dia belum terlalu lapar. Ups. Sorry.
Saat dimana dia nakal sekalipun, menyakitimu pun, serasa pintu maaaf itu akan selalu ada. Ya, karena dia anakku.

Ketika kau punya buah hati, ego itu tertanggal dengan kasih sayang yang sangat jauh berbeda dengan cinta kepada pasanganmu. Sangat berbeda, apalagi kecintaan terhadap mobil antikmu. 
Saat dimana kamu mulai memahami dan mengenal Tuhanmu, merasa bahwa dirimu sangat menyayangi anakmu, memanjakannya dengan kasih, tanpa menuntut apapun dari buah hati mu.
Saat dimana kamu paham, inikah yang disebut kasih. 
Saat dimana kamu sadar bahwa kasih Tuhan kepada mu, jauh lebih besar dibanding kasih sayangmu kepada buah hatimu?
Kasih seujung kuku seperti ini saja, sudah sangat menguatkan otot jiwa dan raga para ibunda. Apalagi kasih sayang Tuhan untuk para mahlukNya?
Dia yang baik, yang penuh welas asih, bukan pendendam, bukan penuntut, namun penuh kesabaran.
Yaa walaupun patut diakui, aku juga masih perlu banyak bersabar. Anakku mengajarkanku banyak hal, terutama kasih sayang Tuhan. 
Sebelum ini aku merasa mengenal Tuhan, namun bukan dari hati. Hanya dari otak logika duniawi. Tentang aturan yang begini dan begitu, tentang hukum fikih yang begini dan anu. Tanpa paham, apa mau Tuhan padaku, padanya, dan alam semesta.

Ketika kau punya buah hati, dia sering melakukan hal-hal aneh, anarkis, bahkan di luar aturan baku dalam prinsip hidupmu. Namun anehnya, hatimu tidak marah, tidak dengki atau pun sakit hati. Terkadang aku terlanjur kesal, namun di sisi lain khawatir jikalau dia merasa TIDAK DICINTAI. Mungkin Tuhan pun begitu, betapa inginNya Dia, bahwa Dia sangat menyayangi kami. Tak peduli sejahat apapun. Tidak lucu andaikata seorang ibu, anaknya nakal atau berbuat salah, dia akan ingat itu seumur hidup dan mendendam di kemudian hari. Menanti waktu untuk membalas perlakuan anaknya itu. Maaf, anda tidak pantas menjadi ibu. Karena untukku, ibu = lautan maaf.

Aneh untuk kesekian kali, ibu tidak menuntut ucapan terima kasih, tidak menuntut balasan materi selama membesarkan, dan menuntut ucapan maaf ketika sang anak bersalah padanya. Hanya ingin dia kuat menjalani kehidupan, kuat untuk menjadi pribadi welas asih dan tidak menyakiti orang lain. Kuat menjalani kehidupan, meskipun tanpa ditemani ibunya lagi. Mandiri.

Tidak jarang, aku kesal. Namun sebisa mungkin untuk tidak menaikkan nada suaraku, dia akan merasa sendirian, tidak dicintai, tidak diinginkan, dan tidak mendapat dukungan. Padahal, kalau bukan ke ibu, ke siapa lagi dia akan mendaratkan pelukannya?
Aku berusaha menjauh sambil ngedumel sendiri. Dan tidak sampai lima menit, anak itu datang padaku, dengan langkah kecilnya. Kemudian, tersenyum dan mengajakku bercanda. Tuhan, sebegitu mudahnya memaafkan, sebegitu mudahnya dia memaafkan perilaku ibunya yang tidak sabaran ini. 
Seperti itulah Tuhan, datanglah padaNya, cukup mendekat. Begitu mudahnya Tuhan akan kembali memelukmu. Karena keluasan lautan kasih sayangNya.

Untuk anakku, sebelum dia meminta, pasti sudah aku siapkan segala yang dia perlukan. Tanpa perlu merengek atau memaksa, karena apa? Karena aku menginginkan dia bertumbuh dengan sempurna. Bukan untuk dibandingkan dengan anak-anak yang lain, namun kesempurnaan dia bagi perkembangan kemampuannya. Ketika aku membandingkannya dengan anak lain, dia akan merasa rendah diri dan tidak diinginkan. Dan lebih parahnya dia akan merasa kalau aku lebih menginginkan si anak X itu. Itu sebab tidak baik membandingkan anak dengan anak lain. Karena mereka punya kemampuan sendiri-sendiri. Kalau mau membandingkan, bandingkanlah anak dengan kondisi anak sebelumnya, kondisi yang jauh lebih rajin, lebih ceria, lebih gigih.
Begitupun Tuhan, Dia tidak pernah membandingkanmu dengan yang lain. Tidak pernah membandingkan ujian si A dan B. Karena Tuhan paham, bahwa si A dan B memiliki kemampuan berbeda, sehingga ujiannya pun berbeda. Tidak pada tempatnya.

Aku pribadi tidak menginginkan anakku jadi X,Y atau Z. Cukup dia kuat, ketika ada masalah pun ingatlah ibumu, dan semoga pelukan ibumu ini akan menguatkanmu dalam menjalani hidupmu. 
Ibu mu tidak menginginkan kamu kaya, menjadi alim ulama, menjadi guru besar, tidak. Cukup jadilah dirimu sendiri yang berguna bagi orang lain, setidaknya jangan sakiti orang lain. Kasihilah mereka.

Tuhan yang aku kenal, bukanlah penuntut hambaNya, harus mondok, berkopiah item, bersarung ijo, atau bahkan berkolor bolong. Tanpa perlu aku minta rejeki pun, Tuhan ku baik, Dia akan siapkan segala untukku bertumbuh. Tanpa perlu aku berdoa kejelekan bagi para orang yang menyakitiku, Tuhan akan mengajarkan mereka pelajaran hidup. Karena aku paham, Tuhan tidak suka aku menjadi jahat dengan mendoakan balsan kejelekan bagi mereka. Kebaikan akan dibalas kebaikan, keburukan akan dibalas keburukan. Itu sudah rumus hidup, seperti halnya 1+1 = 2. Tidak perlu lah aku meminta 1+1=2. Karena itu sudah keniscayaan. Seperti halnya jodoh, Tuhan sudah kasih rumusnya, wanita yang baik untuk pria yang baik, kecuali yang NGEYEL.
Salah satu teman beda agama, pernah menyarankan aku satu hal ketika berdoa. Jangan hanya meminta sesuatu yang sudah ada rumusnya, tapi mintalah KEKUATAN. Karena seringan apapun yang kita hadapi, tanpa adanya kekuatan kita akan merasa BERAT. Dengan kekuatan, seberat apapun jalan hidupmu, kamu akan ringan mejalaninya. Tx to Be*** yang sudah menyadarkan aku ttg itu. Seorang nasrani yang justru membuka mataku tentang LA HAWLA WALA KUWWATA ILA BILLAH.

Ga terasa, niatnya cuma curhat sebaris, eee jadi sehalaman. Ingat satu hal, Tuhan itu baik dan pengasih.

17 Mar 2016

Kenapa Pria Bangsat untuk Wanita Baik (Beauty and The Beast)

Kenapa wanita baik bisa ketemu pria gak baik. Yah sebenernya sih gak ada yang mutlak. Baik menurutmu belum tentu baik juga menurut si abang. Laki-laki mah tetep ngrasa dirinya adalah pria baik. Jarang ada yang mengakui kebangsatan dan kebejadannya.

Ingat kata-kata di film, Cuma ada dua tipe pria di dunia ini, bangsat atau gay. Kamu pilih mana?
Dan herannya wanita tetap aja pilih yang bangsat. Hahahaha.

Pernah gak kalian ketemu sama wanita (dalam hal ini bisa saja emak-emak, ataupun masih gadis) yang susah banget move on dari mantannya. Baik mereka yang masih dalam status hubungan gak jelas atau yang masih terikat dalam pernikahan. Kenapa mereka tetap bertahan padahal sudah jelas-jelas pria mereka bangsat.

Analoginya gini deh gan. Ada dua pembokat, si A dan si B. Perlakuan majikan A itu baik banget, semua dilengkapin dah. Sedangkan majikan si B berlaku kebalikannya. Kasar, suka buang ingus, dan pelit. Menurut kalian antara si A dan B bakal cari majikan baru yang mana?
Yap salah. Dari penelitian ane di 300 negara antah berantah, yang bakal cari yang baru justru yang A, yang majikannya sayang ama dia. Dan anehnya si pembokat B malah ga move out, kamu tahu kenapa??
Ya tanya saja sama rumput yang bergoyang.

Gini gaes, si B yang telah dijahati sama majikannya akan berfikir bahwa di tempat lain pun dia akan mengalami hal yang tidak jauh beda. Itu sebabnya dia males untuk cari-cari lagi.
Sedangkan si A merasa bahwa di tempat lain dia akan menemukan majikan yang juga memperlakukan dengan hal yang sama seperti sekarang.

Itu sebabnya banyak orang yang susah move on dan cenderung bertahan sama pria pria bangsat dalam hidupnya. Tapi di sisi lain banyak wanita yang sudah dapet pria baik dengan entengnya minta cerai sama bojonya.

Ujung-ujungnya pria baik yang diceraikan istrinya tidak akan bersatu dengan wanita baik yang diceraikan suaminya. Kenapa?? Karena satu sama lain merasa bahwa mereka akan mengalami nasib yang sama seperti yang mereka alami dengan pasangan sebelumnya. Nasib.

So, cek lagi dah tentang Pria yang baik untuk Wanita yang baik, dan juga sebaliknya. Penjelasan di dalamnya terlalu amat luas. Baik menurut aku belum tentu baik menurut suamiku. Dia pasti mikirnya aku adalah wanita nyebelin banget, padahal aku berfikir bahwa aku sudah baik banget. Huekkkk


Maaf ya gan jangan kesindir. Itu asal muasal kenapa ada film Beauty and the Beast :LOL

16 Mar 2016

Hati-hati Punya Pasangan Banker

Jam segini nih ane masih harus nanggepin wasapnya someone. Tiba-tiba aja masuk, minta nomor telepon Prodia. Hadeh udah dibales sms nya tadi siang Pake.... apa sms ku dihapus apa gimana seh.
Ngajak gelut atau gimana?

Ya bercandaan yang memancing untuk mengkhianati hati itu tidak sedikit. Bukannya GR, tapi GR banget. Mereka pikir ane itu cewe bodo apa gimana yak, padahal kan emang aku bodoh banget.
Waktu ane ama keluarga (suami red.) lebih sedikit dibanding sama temen kantor yang notabenenya banyak lakinya. Dengan segala sok pria nya, bercanda yang menjurus saru. Bahkan ada yang terang terangan saru. Sok sokan mancing entah bercanda atau gak, tapi sok ngajak ke karaoke. Eh helooooow emang guwe waria apaan, diajak karaoke kok nolak? Ya pasti mau lah. Dulu , itu dulu. Itu juga ama temen temen kantor, pas lagi stress. Di karaoke keluarga lagi, jangan dibayangin kayak inul viesta ya, cukup bayangin kamar yang ada speaker aktif gede gitu.

Jadi plis ya bapak ibu yang terhormat, jangan suruh aku selalu stand by angkat telepon darimu karena aku bukanlah operator telepon seluler. Dan ga usah baper kalau misalkan telepon gak ane angkat bukan berarti dirimu membuat kesalahan fatal yang bikin aku males angkat. Kesalahan mu cuma satu, gengges.

Kalau jam sudah menunjukkan jam 17.00 maka jangan harap aku seneng nanggepin obrolan lu. Jangan harap dah. Bosku aja suka aku cuekin. Apalagi ada yang broadcast pengumuman jam 1 malem. Dih ogah banget balesnya, cuma khuznudzon aja kali dia habis tahajjud terus dapat wangsit berhadiah.

Bagi agan-agan yang punya kerjaan analis kredit, ati ati gan. Pantengin terus dia lagi ngapain, hapenya jangan sampai dikunci, apalagi dijual. Kan sayang kalau dijual.

Dan inget, perselingkuhan bukan hanya karena ada niat, tapi juga ada kesempatan. Waspadalah. 

8 Mar 2016

Alasan Kenapa Keukeuh Resign dari ODP Bank

Sebelum ane lupa, tadi sore tetiba aku kedatangan tamu. Sebut saja namanya Denny, padahal emang itu namanya. Dia cerita kalau kemaren pas ngobrol-ngobrol sama Bapak (Bos red.) dia sempat berujar, Ria itu gak sayang apa sama masa depannya dia. Karirnya masih panjang.
Denny pun nambahin, mending kamu pikir-pikir lagi deh. Udah enak loh di sini. Kamu gak eman-eman po?, pertanyaan polos yang sempat aku dengar.
Jelas eman-eman bangett, pake dobel dobel T, Bangettttttt, aku jawab. Bayangin aja Den, aku nglepas keamanan finansial aku tiap bulan. Gimana kagak eman eman tuh, gaji yang gak sedikit ukuran UMR, masih jauh di atasnya.
Lha terus ngopo kok metu?
Susah kalau masalah keyakinan mah, ngelesku.
Wah, aku perlu sering-sering baca blog mu neh. Sambil ngeloyor pergi.

Terlepas dari ceritanya benar atau tidak tetang obrolan sama pak mister bos, tapi sempet jadi catatan juga.
Kalau mungkin sekedar gak nyaman, ya emang gak nyaman, tapi itu bukan alasan yang cukup kuat untuk ngorbanin itu semua.
Soal jam kerja atau waktu bersama keluarga, aku bisa aja sok cuek bebek pulang jam lima sore berangkat jam 8 pagi, seperti yang sudah-sudah dan menjadi bahan gosip di kantor. Bisa aja dibikin gitu.
Atau ngelihat tingkah anak anak buah yang pada ilang muka and berusaha cari-cari muka sama atasan, injek bawahan, itu juga aku bisa cuek bebek. Sampai dilaporin ke pemimpin wilayah atau tanda tangan surat pernyataan, itu juga oke aja. Boleh dong sombong dikit, emang yang boleh sombong yang punya ekspansi segunung aja. Gue berhak juga dong. awakakakaka.

Ya kejadian kayak gini sebenernya bukan hal yang pertama, awal tahun 2014 ane udah pernah bilang mau mundur dari dunia gelap ini secara lisan ke pemimpin. Tapi ada saja yang akhirnya saya urungkan niat itu. Kembali menempelkan pantat di kursi panas ini.
Bedanya sekarang yang bikin keukeuh untuk tegas move out gegara temen ane tuh yang nyadar-nyadarin soal agama. Bukannya sok suci, tapi emang udah suci sih. Hahah kan udah berwudu. Padahal yang kasih tahu aja masih di sonoh. Masih anteng di dalamnya. Bahahaha pis gus.

Mungkin setelah punya baby, merenungnya lebih dalem lagi. Dari dalam hati yang paling dalam, aku ragu. Apakah alasan-alasan yang aku ungkapkan ke orang lain yang dulunya bilang jangan kerja di Bank itu bakalan diterima sama Tuhan. Dulu pun sebelum masuk Bank banyak yang ingetin, bahkan diri aku sendiri aku ingetin. Tapi aku terlalu pintar bermain lidah dan logika sehingga keputusan aku untuk mencari penghasilan dari sini seakan-akan keterpaksaan. Seperti tidak berdaya dan pasrah untuk kerja di dalamnya.
Banyak alasan yang menurut saya dan orang lain sangat masuk akal sehingga akan berkata, oh iya deh. Gitu.
Gak tahu kadang kepikir kalau seumur hidup aku sampai tua di sini, terus aku mati, ketemu Alloh. Apa iya Alloh juga mau terima legitimasi yang aku sampaikan. Iya kalau diterima, kalau kagak??
Hidup sampai mati di sini, kerja juga kayak orang gila, gaji lumayan tapi anehnya gak ada yang nyantol kecuali utang, anak makan dari gajiku juga, terus giliran mati susah, pulang ke akhirat masih sengsara. Oh My God. Gak kebayang dah.
Terus terang selama kurang lebih lima tahun ini banyak juga yang aku beli dan belanjain. Hahaha tapi utangnya masih bejibun aja. Wekawekaweka.
Dari sebab keraguan dan ketidakpedean aku itulah, mudah-mudahan aku memantapkan tekad untuk berhijrah walaupun keadaan tidak serta merta menjadi mudah. Jelas butuh perjuangan lagi, bukak lahan baru lagi, dan jatuh bangun lagi.
Tapi itulah hijrah! Karena hijrah tidak pernah mudah! Kalau mudah semua sudah berhijrah!!
x

6 Mar 2016

Jangan Percaya Janji Bakul Kredit Tanpa Agunan [Jebakan bunga flat murah!!!]

Seperti kebanyakan orang yang pasti tergiur sama duit, aku juga sama. Apalagi kalau ada kucuran dana gratis tanpa agunan. Plus bunga yang seakan-akan murah.
Sering ditawarin kredit tanpa agunan dengan bunga murah? Atau bunga KPR yang seolah-olah murah?

Ini pengalaman pribadi ya gan, ada calon debitur nelepon ane. Dia mau ajukan kredit untuk usaha. Begitu disampaikan bunganya 14% dia kaget, lho kok lebih mahal dibanding BNI Griya ya Mba, Griya itu Cuma 9% per tahun.

Mau gak mau ane kudu jelasin bedanya bunga yang 14%  dan 9% itu. Ibarat kata itu beda kelamin. Jadi gak bisa disamakan. Kudu disamakan dulu baru bisa dibandingin, Betul betul betul?

Ga usah perpanjang lagi, ini loh bedanya bunga flat dan efektif. Bandingin aja dua gambar ini.


Ketahuan kan bunga yang sama sama 9% totalnya jauuh lebih kecil bunga yang efektif? Hampir separoh bunga flat loh yang sama sama 9%. Makannya sekarang kalau ada yang nawarin bunga kredit murah, ati-ati. Dicek dulu kebenarannya. Kalau bisa sih gak usah kredit. Kalau bisa.
Gak harus punya bisnis miliaran rupiah kan? Yang penting urip ki ayem. 

5 Mar 2016

KUR (Kredit Usaha Rakyat) Angin Segar Untukmu, Badai Buatku

Buat agan dan aganwati yang mau menjadi wirausahawan ataupun wirausahawati tapi terkait modal, ada kabar bagus yang sekaligus menjebak. Hahaha tapi untuk kalian yang punya pendapat lain, ya gapapa. Ane kasih info gratis buat agan.

Pernah denger Kredit Usaha Rakyat alias KUR? Ya ini adalah angin segar buat para pengusaha kecil atau yang memerlukan modal tambahan. Ingat ya, modal tambahan bukan modal awal. Program KUR ini sudah lama ada, hanya saja memang sempat dibekukan di awal tahun 2015 karena sedang digodog lebih mateng lagi.

Dua kabar indah yang lebih mengenaskan, eh menyenangkan adalah suku bunga kredit yang tidak lagi 12% efektif per tahun, tapi turun menjadi 9% efektif per tahun. Nah looo... enak kan? Lumayan lo. Kaliin aja ama maksimum kredit yang kalian ajukan. kan selisihnya lumayan banyak gan.

Kabar kedua adalah, dulu syarat jaminannya adalah Sertifikat tanah, sekarang yang masih girik bisa masuk gan, ya dengan satu syarat bahwa ketika dijaminkan di bank, sekalian disyaratkan untuk ditingkatkan jadi SHM.
Syarat yang lain kurang lebih sama dengan KUR di tahun tahun sebelumnya, yang sama sama bebas biaya propisi dan administrasi. Kalau ada bank yang minta biaya admin, kalian bisa ajukan tuntutan. Tapi ya kadang Bank pelaksana mengenakan biaya admin, maklum kerja di tempat riba kadang tamak. Hahaha.

Syarat-syarat pengajuan KUR mudah aja kok gan, cekidut ya :
1. Usaha telah berjalan minimal dua tahun dibuktikan dengan legalitas usaha, bisa SIUP, TDP, dsb.     Kalau belum bikin, pakai aja surat keterangan usaha dari Kelurahan/Kecamatan. Asik kan? Tinggal colek Pak Lurah.
2. Kopi KTP, KK, dan surat nikah yang udah nikah. Yang belum mending cari dulu deh.
3. Kopi sertipikat tanah yang akan diagunkan. Nah buat yang masih berupa tanah girik, silahkan berkoordinasi sama pemasar kreditnya gimana baiknya gan. Biasanya kan Letter C ada surat keterangan dari Desa juga. Nah tuh lagi lagi senggol Pak Lurah. Baik baik dah loh.
4. NPWP (Yang ini sekarang wajib gan, bukan hanya yang kredit di atas 50 juta aja)

Kalau udah siap semua, dateng aja ke bank terdekat yang menjadi bank pelaksana. Kalau sepengetahuan ane, di BNI masih lebih murah dibanding di Bank Jateng. beda dikit, karena bank jateng jualnya 5% sekian tapi flat. Nah BNI masih kasi bunga sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu 9% efektif.
Lho bukannya 9% lebih mahal dibanding yang 5% sekian di Bank Jateng? Nah jadilah smart Debitur ya, itu tuh jenis kreditnya beda. Flat 5% dibanding efektif 9% jatuhnya lebih mahal yang 5% flat lo. Haahhh kok bisa?? ya ntar ane kasi trit tersendiri untuk ngebahas itu gan. (biar postinganku banyak). intinya bunga 9% efektif per tahun = 0,41%/bulan atau 4,69% flat per tahun.

Jangan lupa minta simulasi angsurannya ya gan. Karena kredit ini adalah angsuran pokok plus bunga. Jangka waktu bisa sampai 5 tahun. Saran ane si, kalau bisa, kalian usaha tanpa perlu utang yang pake riba begini. Beneran, idup lo gak bakalan tenang. Dikejar angsuran terus sampai lunas. Tapi ya terserah anda denk, da aku mah apa atuh, cuma butiran daki.
Oh iya satu lagi, dan prosesnya gak pake lama. Itu yang paling penting. Beberapa calon debitur mungkin gak akan peduli berapa tinggi bunganya, yang penting prosesnya cepet. Cocooxxx. Buat kalian yang mau konsultasi dan juga mau nanya-nanya, ane buka diri gan. Monggo.

Nah kenapa ane bilang badai buatku, karena banyak yang ngajuin. Secara ane masi jadi analis kredit.

Salam Sukses

3 Mar 2016

Cek Apakah Kamu Sakit Jiwa Karena Kantor

Aku gak tahu ya kalau yang di luar kewajaran. Karena akan selalu ada pengecualian pada semua hal. Ini analisis atas ketidaknyamanan aku sendiri. Dulu ketika aku masih lajang, eaa duluuuu….

Aku kerja dari Senin sampai Minggu sampai tengah malam di kantor, ngrasanya gapapa. Padahal sudah dalam tahap workaholic kritis.

Gimana ketahuannya?
Karena ketika mimpimu adalah tentang orang-orang kantor, bos-bosmu, dan juga penyeliamu, mimpi tentang ngerjain kerjaan kantor, dan juga mimpi laporan, nah itu tanda tanda workaholic akut. Saat itu kamu bakal ngrasa bahwa rumah adalah kantormu, kos kosan hanya sebagai tempat melanjutkan kerjaanmu, dan mandi. Tidur sebagai sarana untuk melanjutkan kerjaanmu di alam mimpi. Nah kamu butuh bantuan ustad untuk melepaskan jerat setan itu. Rukyah aja.

Dulu haram hukumnya pulang teng Go. Bisa digantung hidup hidup kamuh! Tidak boleh pakai headset, apalagi sandal di kantor.
Aku masuk di saat gap antara senior dan junior masih terlalu besar. Jadi aku berada diantara keduanya, Bagi juniorku aku dinaggap senior, dengan rentang usia yang tidak jauh bahkan ada yang lebih tua secara umur di atasku. Tapi jarak dengan senior cukup jauh. Maksudnya jauuuh lebih tua. Dengan situasi kerja yang serius. Bayangken aku masuk di Kantor Pati dulu, No headset, No Blackberry, No selop, No ketawa, karena kamu ngomong keras dikit aja orang-orang satu lantai bakal ngliatin kamu. Hahahaha. Masa yang indah!

Akhirnya para pengacau itu datang, setelah kurang lebih satu tahun bergulung di lingkaran kentut tadi. Bukan hanya berdua, tapi bergerombol. Hahaha angkatan di bawahku yang selisih usianya tidak jauh denganku, bahkan ada yang lebih tua secara usia. Tapi jiwa mereka muda. Itu yang bikin aku nyaman. Kembali nyaman. Jiwa yang bebas. Sebenernya si karena kelolaanku jadi dibagi, so ga sebejibun sebelumnya.

Akhirnya bisa bernapas lega sekarang. Pulang teng Go pede aja lagi, kan gak ada kerjaan lagi, mau ngapain? Karaoke, nyanyi nyanyi, ndengerin music pakai headset atau bahkan pakai speaker. Bercanda, ketawa dengan suara keras, ngebahas hal gak penting di web, analisa karakter berdasarkan bintang dan golongan darah, ah,,, Gilak emang tuh orang. Dan aku ikutan gilak. Gilak yang menyembuhkanku dari kerjaan. Menyadarkan bahwa aku juga berhak untuk kehidupan ku yang lain. 

Setelah punya anak, aku merasa kenyang…. Aku ingin istirahat dan main sama anakku. Saja. Pulang jam 5 dengan Pede tanpa merasa bersalah. Gak ikut pertemuan yang sampai malam, karena anakku lebih butuhin aku di rumah. Dan masih banyak kegilaan yang kelewatan lainnya.

Bukan hal yang baru ketika duduk di ruang rapat dihadapan Guru BK atau Kepala Sekolah. Sampai pada titik aku dipindah sekolah yang situasinya masih sama kayak yang di atas sebelum pengacau itu datang. Warbiyasah! Kayak dejavu, keulang lagi masa-masa itu.
Tapi, saya menolak untuk mengulanginya. Noo!!!
Bodo amat kalau ada yang bilang aku gak punya loyalitas, Lha dulu kemana pas aku pulang jam 2 malem naik sepeda sendirian dari kantor ke rumah? Di mana kamu pas aku gak bisa ijin padahal ibuku kecelakaan? Di mana kamu pas aku masuk sekolah malah dimarahi karena aku ijin sakit bebapa hari? Ya saat itu belum santer medsos kek sekarang, yang bisa jadi tempat pembuangan sampah. Masih baru, walaupun aku sudah punya fb, tapi belum aku kasih makan setiap hari kek sekarang. Sekarang, mamam nih (sambil nyanyiin lagu waljinah, “walang kekek”)

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

23 Feb 2016

Sidang Guru BK yang Kedua



Jadi ceritanya ane dpanggil ama guru BK hari ini. 
Pertama ak disuruh buat surat pernyataan karena tidak ikut pertemuan ama wakil pempin wilayah. 

BK : gimanapun itu pemimpin kt, ttp harus dtg. 
Me : ke depannya pun sy tdk bs menjanjikan kalau saya bs datang utk acara dluar jam kerja Pk. Ketika anak tdk bs sy tinggal, sy akan utamakan anak saya. 

BK : jadi mbak Ria menomorduakan kantor? (sambil geleng geleng pala) 
Me : menurut el?? (batinku). Jd kantor mgharuskan saya utk ikut smw acara kantor, tp saya tidak bisa memastikan bisa atau tidaknya. Saya bukan hanya punua tanggunh jwb sbg pegawai BNI, tp saya seorang istri dan ibu menyusui. Dan saya siap nerima apapun nnti sanksinya. Dan saya sdg mpersiapkan utk resign. 

BK : (kaget) aduh, sayang Mbak, kan yg pgn jd kek mbak Ria banyak. Dan kalau tiba tiba Mbak resign, nanti saya yg dsalahkan.
Me : ya de el dah, derita loh. (batinku lagi) 
BK : cb pikirin masak masak lagi, anak kan juga butuh biaya ke depannya. 

Me : (mikir) iya juga si. Ah tapi masa kudu dari riba?? 
Iya Pak saya tahu. Dan satu lg Pk, aneh ya ada bbrapa org yg krn masalah ketidakhadiran saya ikutan ngediemin saya. Buat saya itu ganggu. Kalau perkara saya gak ikut acara emng masalahnya sama mereka apaan? 
BK : oh iya yah? Ya udh dbikin dl aja Surat pernyataan nya pakai tulisan tangan. 
Me : saya pernah ngalamin dsuruh buat Surat pernyataan yg jauh lbh sadis dr ini (mbatin) 
BK : perkara mbak Ria tdk bs ikut serta di acara acara, biar nnti manajemen saja yang cari solusinya. 
Me : gak bakalan ketemu pk, krn saya terus terang tdk bs mengikuti alur permintaan manajemen yg banyak acara sampe malam. Sementara manajemen mengharuskan saya utk ikut. Jd jalan tengahnya akan sgt sulit. Dan saya jelas tidak akan bs merubah sistem di sini yg sudah dr sononya begini.

Bla bla bla akire ak disalami. What??? Lebaran kaliii

Salam Gilak
#IndonesiaTanpaRiba

25 Jun 2014

Biarkan Saja Dunia Menipumu

Kadang hidup tidak sesuai yang kau inginkan sayang,
tidak semurni tulusnya kasih sayangmu ke mereka...

But don't be sad..There's always God here..
yang selalu tulus padamu. Ketika semua dunia serasa menipumu, sudahlah ... karena itulah dunia.
Jangan membencinya karena itu hanya akan merusak hatimu, seperti halnya alkohol yang hanya akan membuat organmu hilang satu persatu.
Mereka tak penting bagimu, sekarang hanya ada kau dan aku ....
Dan aku ingin tulus mencintamu.. bukan seperti para penipu penipu ga penting itu...
Love you kid

13 Dec 2010

Aku Lahir Kembali

Maaf buat para pengunjung blog ku yang setia. Maaf telah menantiku berbu2 tahun. Sekali lagi maaf, karena kesalahan teknis yang itu di luar tanggung jawab kami, Setiap kali mau posting entri baru, setiap kali itu pula aku sakit perut. Lho??Boonk denk...bukan itu. Tapi beberapa kali mencoba untuk posting hal baru, eh loading nya ga berhenti2. alias lemot berjuta kali... ya sudahlah akhirnya aku berkhianat dengan membuka situs baru tentangku. tapi tetap, ini adalah blog ku yang terbaik. Di mana aku masih memiliki semangat 46. Karena keadaan setelah kita bekerja, menuntut kita lebih pandai membagi waktu.
Kalau kalian kritis, harusnya kalian bertanya. Kok aku bisa posting lagi??
Yup... karena aku pake leptop nya temenku, Mba Sari namanya. jogja asli, tapi kerja di Sukabumi.
Really love this place...
Ini adalah aku yang baru, yang lebih luas melihat... Tidak memaksakan idealisme pribadi. Namun bukan berarti permisif..
So...welcome to the jungle...
Luv U all

19 Jun 2010

Tersiksa Karena Mimpi Besar?

Apa Anda punya impian besar?
Kenapa banyak orang memiliki impian besar dan mereka malah tersiksa dengan impian-impian besarnya itu? Padahal berapa banyak motivator yang menganjurkan kita untuk bermimpi?

Berapa banyak mahasiswa yang tersiksa karena memiliki impian besar, tetapi upayanya tidak sebesar upaya yang semestinya. Menjadi pribadi penunda, malas, ragu, takut, dan banyak lagi. Yang ga usah terlalu besar, sdikit saja ada aspek itu meracuni kehidupan, gagal lah dia sebelum bertanding.

Tersiksa karena memiliki impian besar...tanpa upaya besar, dan keyakinan yang besar.
 Unsur yang terakhir, yaitu keyakinan, adalah unsur yang paling terakhir, tapi paling mendasar agar kita tidak strez memikirkan impian-impian kita yang terlalu besar mungkin.

Tadi malem aku dapet sms dari sahabat baikku. Kemudian berlanjut menjadi obrolan seru, tapi tetep lewat sms. Dia menceritakan bahwa dirinya ingin sekali punya Panti Asuhan. Dia tanya, susah ya? pasti butuh biaya besar ya? Wajar dia menanyakan itu, dia masih berumur 24 tahun, dan memiliki tanggungan tak hanya satu orang, and...maaf, dia belum nikah. he he he apa hubungannya?
Ya pokoknya banyak hal yang menyebabkan hal itu wajar dia pertanyakan.

Menurut kalkulasi manusia, itu memang tidak mungkin, atau belum mungkin. Tapi menurut kalkulasi Allah, apa sih yang tidak mungkin? Tinggal kta lebih percaya kepada kalkulasi kita yang kadang-kadang aja bener, atau lebih bergantung ke Allah dengan kalkulasiNya yang Maha Benar?

LAKUKAN TUGASMU, BIAR ALLAH YANG MELAKUKAN TUGASNYA..
Kita bisa berdoa, nabung, deposito, investasi, dan masih banyak lagi.

JIKALAU KITA BELUM BISA MEMBERIKAN SESUATU YANG ADA HARGANYA,
BERILAH SESUATU YANG TAK TERNILAI HARGANYA...
Kasih sayang...perhatian...

Misal, ada yang ulang tahun, cukup kita datang mengucapkan selamat, bermain bersamanya, itu sudah sangat membahagiakan bagi mereka...apalagi kita bisa datang menjenguk mereka tiap minggu. Hm...kebayang kan betapa senangnya mereka

Ga usah nunggu nikah atau kita umur 40 tahun dulu kan? atau nunggu kita punya uang dulu kan? Belum tentu kita masih hidup. Ya kan?

Sekarang kita menganggapnya bahwa impian itu terlalu jauh. Namun jalanlah terus, peliharalah langkahmu, dan seiring berjalannya waktu, kau akan tahu bahwa mimpimu akan semakin nyata.

Bukankah setiap perjalanan yang jauh, berawal dari tujuan yang tidak nampak, namun kemudian ketika kita melangkah, lambat laun tujuan tersebut semakin dekat?
Jangan takut tersesat, atau buntu, Karena ALLAH yang akan membukakan jalan itu... kita hanya perlu yakin padaNya dan terus melangkah

So, don't worry...

BUTUH SEJUTA KEKUATAN NIAT UNTUK MAJU MENCAPAI IMPIAN, NAMUN CUMA DIPERLUKAN SECUIL KERAGUAN ATAU SECUIL KETAKUTAN YANG MEMBUAT SEMUA PERENCANAAN ITU GAGAL TERLAKSANA


Setiap kali kita mau mundur, tanyakan lagi, "Apa niatku?"...
"Lebih besar mana antara niat, atau ketakutanku?"

SELAMAT BERMIMPI!!
SELAMAT MELANGKAH!!!
DAN SELAMAT MEMEGANG TEGUH KEYAKINAN!!!

the power of dream, action, and belief!!!

Berlian di Permata Hati, Bogor...

Aku dan Ina sampai mungkin tak lebih dari jam 11.00 dan langsung bertemu dengan mba Saroh, salah satu pengurus panti. Kemudian bertemu dengan pengurus panti yang lain, yaitu mba Umi. Dan mereka berdualah yang mengurus ke-13 anak di Panti Asuhan Permata Hati, Bogor. Saat itu perbincangan kami masih kaku, dan sedikit terkesan formal. Anak-anak panti pun belum diperkenalkan kepada kami. Bisa jadi, karena masih awal dan belum ada yang mencoba melakukan ice breaking (ice cream sih udah). Tapi kami terus saja bertanya, dan memang rasa ingin tahu kami lumayan besar. Baiklah, deskripsi saya berikutnya akan lebih bersifat subyektif, karena ini yang aku lihat, bukan yang "kami" berdua lihat.

Sesaat kemudian aku keluar untuk membeli amplop di warung. Aku tinggalkan temanku di sana bersama dengan mba Umi dan mba Saroh. Sekembalinya dari warung, aku diperkenalkan dengan anak-anak panti. Dua masih balita, Ata yang baru berumur 40 hari, diasuh oleh mba Umi, dan dia dititipkan ibunya, tapi insyaALLAH dua tahun lagi akan diambil. Alasan ibunya karena sang Bapak sudah tidak ada dan dia harus bekerja. Sedangkan yang satunya masih berumur 30 hari, si mungil yang aku lupa namanya. Tubuhnya kecil, mungkin lahir prematur, beratnya cuma 22,5 Kg. Dia ditinggalkan di rumah sakit dengan alasan yang tidak diketahui. Dia diasuh oleh mba Saroh. Lucu-lucu anaknya, apalagi si Ata. Tapi aku belum berani gendong.

Jumlah total anak asuh Panti ada 39 anak, akan tetapi ada sebagian yang di Jl. Roda. Tempat yang aku datangi ada di Jl. Mushola, Kopem, Ciparigi, Bogor. Untuk saat itu memang ada 10 anak-anak di atas lima tahun. Satu persatu anak-anak itu memperkenalkan diri. Ada Wahyu yang sudah kelas 4 MI (SD red.), ada Agil, A'ip, Wanda yang juga kelas 4, Dika yang dapat rangking di kelasnya, ada Reisar, maaf aku belum bisa hapal semuanya. Tapi yang paling aku ingat adalah kakak beradik, Dika dan Diki yang baru seminggu masuk di panti. Mereka masih berumur 6 dan 5 tahun. Ayahnya tertabrak kereta, dan ibunya menitipkan mereka berdua di panti, sampai batas waktu yang tak ditentukan. Who knows???
Selain yang masih anak-anak, ada dua yang telah berumur 20 tahun dan satunya lagi berumur 26 tahun yang tugasnya menjaga adik-adiknya.

Pelan-pelan aku mendengar mba umi dan mba Saroh bercerita tentang latar belakang kenapa anak-anak itu bisa sampai ke panti. Rata-rata anak-anak itu sudah ada di panti sejak bayi. Ada yang memang sengaja dititipkan orang tuanya, ada yang memang ditemukan. Ada beberapa yang beralasan karena tidak mampu membiayai anaknya kemudian menitipkan mereka di sana. Namun sayangnya, orang tua tersebut tidak pernah mengunjungi anaknya.

Setelah berkenalan, mereka segera bermain lagi. Awalnya mereka memang masih agak canggung dengan kami. Tapi kemudian aku keluar bersama mereka untuk mengambil beberapa gambar gedung dan anak-anak itu. Lama-lama mereka pun sudah mulai bisa akrab dengan kami. Apalagi saat aku menyuruh mereka untuk berkumpul dan berfoto bersama. Hm... ada senyum-senyum indah di wajah masing-masing anak. Satu anak yang agak aku nilai apatis, Wahyu. Namun aku yakin, dia anak baik yang pelan-pelan akan bisa mempercayai kami. Dan aku yakin diantara anak-anak lain, Wahyu memiliki potensi kepemimpinan yang menonjol.

Ada beberapa hal yang sempat membuatku tertegun, pertama, mereka bermain sepak bola hanya dengan bola kecil yang mungkin hanya sebesar bola tenis. Kemudian yang kedua, mereka bermain bulutangkis dengan papan sebagai raketnya, dan batu kecil sebagai kok-nya.
Hmmm...

Tiba saat sholat. Lagi-lagi aku pun terhenyak. Rendy anak paling kecil, mungkin masih berumur tidak lebih dari 5 tahun, begitu mendengar adzan, dia langsung berteriak..."Sholat Ma, aku mau sholat..." Rendy pun segera diantar mba Saroh untuk wudlu dan disusul oleh anak-anak yang lain. Memang untuk urusan ibadah, aku akui, aku kalah cepat. Ngaji pun dua kali, jam 16.00 dan setelah magrib. Selain itu ada guru les yang berkenan mengajar mereka. Semua sudah terjadwal.

Setelah sholat, aku dan Ina berniat pulang. Namun aku sempat ngobrol dengan anak-anak itu, sesaat sebelum mereka makan siang. Untuk kesekian kalinya aku bertanya nama ke mereka, soalnya memang aku susah menghafal dan jumlah mereka pun banyak. Tapi bukan itu yang ingin kubahas. Aku sempat bertanya kepada masing-masing, "Apa cita-citamu?"
Subhanallah, luar biasa. Tak perlu waktu lama, mereka berebutan menjawab.
"Aku ABRI"
"Aku Tentara" (sebenernya sama aja siiiyh)
"Aku Kyai", teriak si Dika besar.
"Aku ingin jadi masinis", tiba-tiba Dika kecil nyeletuk.
Mba Umi segera nyelonong masuk ke obrolan kami, "Waaah pingin balas dendam yaaaa...."
Aku masih belum ngeh kalau ayahnya Dika kecil meninggal karena tertabrak kereta. Begitu nyadar, aku sempet terdiam, ga tahu mesti ngomong apa lagi.
Aku buru-buru nyambung, "Gapapa jadi masinis...Bagus kok"
Kemudian aku alihkan pembicaraan ke hobi. "Adek-adek hobi sepak bola?", tanyaku sambil menyapu pandangan ke mereka satu persatu.
"Ya, tapi lagi seneng maen raketan". Mereka menyebut badminton dengan raketan, yang sebenernya bukan raket, tapi papan.
"Oh pake kayu itu ya?", tanyaku.
"Belum punya raket yang beneran ya?"
Mereka semua mengiyakan. Ada yang bilang karena harus beli, ga ada duit, ada yang bilang gampang rusak. Tapi aku mengambil kesimpulan karena memang belum ada dana untuk itu. Aku sempat mengetahui bahwa kebanyakan dana donatur memang untuk keperluan sehari-hari, bangunan, dan biaya operasional, termasuk biaya seragam sekolah dsb.
"Oke, insyaALLAH minggu depan kalau ada rejeki, aku bawain yaa...Tapi inget, harus dijaga baek2...Oke?"
Wajah mereka kelihatan cerah dengan harapan itu. Hm... Mudah2an Allah memudahkan niat dan rencana kami untuk mengadakan raket dan bola sepak untuk mereka.

Ada satu hal lucu ketika aku mau pulang. Tiba-tiba si Dika besar masuk ke kamar dan keluar sambil membawa buku dan pulpen.
"Teh, minta tanda tangan...", katanya.
Aku duduk di sofa yang kemudian dengan cepat dikerumuni anak-anak yang lain, dan mereka melihat aku menandatangani buku Dika, lengkap dengan nomer HP ku juga.
Aku tersenyum dan ga nyangka kalau respek mereka sampai segitunya.

Dan Ada satu pertanyaan yang membuatku sedikit terharu.
Wahyu bertanya, "Minggu depan teteh kesini lagi?".
Aku ga bisa nerangin ekspresi dia saat menanyakan itu. Tapi aku akan mengutip sms dari Minar Windari, begini bunyinya :

"IYA, MEREKA GREAT,KUAT...HIDUP DAN TUMBUH DENGAN KASIH SAYANG TERBATAS. KADANG SIMPATI DARI ORANG-ORANG DATANG, PADA HARI ITU MEREKA SENANG, TAPI CUMA, SETELAH ORANG-ORANG ITU PULANG, MEREKA KEMBALI SEPERTI BIASA, DI KEHIDUPAN PANTI, SAMBIL BERHARAP ORANG-ORANG ITU AKAN KEMBALI LAGI...BUKAN HANYA SUMBANGAN YANG MEREKA HARAPKAN, NAMUN JUGA PERHATIAN DAN KASIH SAYANG... SEBAGIAN ATAU MUNGKIN SEMUA BERHARAP PUNYA KELUARGA, DIADOPSI. TAPI SAYANGNYA TAK SEMUA MENDAPATKAN ITU. ADA YANG HARUS MENGHABISKAN MASANYA DI PANTI SAMPAI MEREKA HARUS BISA HIDUP MANDIRI..."

Betul banget...itu yang kadang dilupakan orang, bukan hanya simpati namun juga empati. Doakan semoga kita semua bisa menjadi teman bagi mereka, ga cuma kemaren, namun jg seterusnya...
Dan bukan mereka yang belajar dari kedatangan kami, namun sebaliknya...

Masih SMS nya Minar :

"TAPI ANAK-ANAK PANTI JUGA GREAT, MEREKA KUAT, SEPERTI KAMU BILANG, ALLAH TAHU KITA KUAT DAN BISA, YAH WALAUPUN GA KUAT-KUAT AMAT KAYAK BAJA STAINLESS C..DALAM HATI PASTI NANGIS, INGIN MERASAKAN JUGA SAAT MELIHAT ANAK-ANAK LAIN DENGAN KASIH SAYANG ORANG TUANYA. TP MEREKA NANGISNYA GA TERLIHAT, KRN KEADAAN YANG MEMBUAT MEREKA TIDAK TERBIASA UNTUK MELAKUKAN AKSI BUANG-BUANG AIR MATA. TAPI TANGIS DALAM HATI ITU SEBENERNYA LEBIH PERIH..YANG SERING MEREKA RASAIN..."

Kadang, betapa bodohnya kita menganggap kita mahluk paling sengsara di dunia, padahal lihat anak-anak ini? Sekecil itu sudah harus dihadapkan dengan kehilangan yang luar biasa. Kita baru kehilangan pacar aja udah mau bunuh diri. Naudzubilaaah...

O ya, rekan-rekan semua ini kekurangan-kekurangan yang sedang dibutuhkan oleh Panti Asuhan Permata Hati, semoga teman-teman terketuk hatinya dan berkenan membantu :
- Kasur, karena ranjang lebih banyak dibanding kasur
- susu SGM, pampers, minyak telon, untuk si balita
- sembako untuk semua. kami sempat tahu mereka makan siang dengan tahu, ikan asin, dan sayur sawi (yang masak anak-anak juga dibantu mba nya)
- pakaian layak pakai, lebih bagus lagi kalau yang baru
- seragam sekolah dan sepatu untuk Dika, Diki yang akan masuk sekolah.

O iya teman2, tanggal 21 Juni ini Wanda ulang tahun... Andai ada yang berkenan mengucapkan ulang tahun silahkan hubungi HP saya, nanti saya kasih nomer HP pengurus pantinya...

Dan, insya ALLAH minggu depan, maybe ahad, kita rencana ke sana lagi, membawa raket beneran dan bola sepak. Kiranya teman-teman berkenan membantu dalam pengadaan raket dan bola juga. Biar mereka bisa maen dengan enak..Lho? Rencana sih mau beli, tapi patungan.

Terima kasih buat Anda karena telah sabar membaca artikel sepanjang ini.
Buat Ina, tengs udah mau nemenin
Buat Minar, tengs udah bikin kalimat penutup yang sangat indah...Bisa bijak juga lu ya? masih muda gituh...hehehe

(ah wis mbuh bahasane campur2...)disini gunung disana gunung, ditengah2nya pulo jawa
dia bingung, sampean yo bingung, ya udah gapapa...

@Jakarta, 19 Juni 2010 -- 22.00
Keterangan lebih lanjut, buka http://permatahatibogor.wordpress.com/

12 Jun 2010

KECEWA ITU HARUZZ!! Efek Base Camp...

Barusan aku nonton tayangan Base Camp di Trans7. Kayaknya si...kalo tadi ga salah lihat. Ada sekitar 6 anak setingkat SMA yang ditugaskan oleh KepSek mereka masing-masing untuk menempuh pendidikan di DIKLAT TNI. Bukannya gimana2 siyh, tapi pas ngliat baju loreng-loreng itu jadi inget pas masa2 aku di Lembang, menjalani pendidikan di PUSDIK AJEN. Kira-kira ga jauh beda ma anak2 itu. Bedanya mereka karena ikut tawuran, kalo kita mah karena...karenaa...program

yang harus diikuti. di BNI.
Okeh lanjut lagi...Hmph..ternyata memang metodenya mirip2, ada lintas medan, PBB pastinya, ya gitu2 deh. Seragam mereka pun harus sama, agar ada perasaan senasib sepenanggungan. Tengah malam ada suara tembakan dan semua siswa harus siaga, bangun dengan pakaian lengkap. Ya persis tuh kayak pas di Lembang. Lucunya sih, ada satu anak yang ketinggalan, tetep molor sampe sang komandan turun tangan. Bagus juga ternyata efeknya...
Dan di ujung pendidikan yang selama 7 hari itu, masing-masing siswa dihdapkan dengan psikolog, Zoya namanya. sepertinya nama itu ga asing ya?
Pastinya bergiliran lah. Ditanya satu persatu apa yang membuat mereka kecewa, ttg ayah, ibu, atau anggota keluarga yang lain. Mba Zoya pintar sekali membawa perasaan anak-anak itu. Bahkan ada yang saking terharunya nangis dan ga bisa ngomong apa-apa lagi, saat salah satu dari siswa mengatakan bahwa adiknya dikucilin orang-orang. Dan dia ga bisa berbuat apa-apa. Dengan manisnya Mba Zoya bilang, kalau kamu jail, kamu tetap ga bisa bantu adik kamu kan?
Mak ZLEBBH...(langsung kena tuh anak).
Dan semua percakapan itu disaksikan oleh ibunda masing-masing siswa, dari tempat yang tersembunyi pastinya.
Setelah sesi PSIKOLOGI selesai, masing-masing siswa sholat berjamaah dengan komandan masing-masing. Tiba saat mengucapkan salam terakhir sholat, tengok kanan, tengok kiri, JREEENG!!
Sudah ada sang ibu yang menunggunya.
Ada yang bingung dan ga tahu mesti ngapain, dan ada yang langsung memeluk ibunya sambil menangis terharu. Subhanallah yaaaaa....

Saya melihat ada perbedaan yang signifikan antara sebelum pendidikan dan di akhir pendidikan. Anak-anak itu makin kompak, padahal seblumnya, beuuuuh boro2 dah...
Dan mereka semakin tahu makna keluarga, ada rasa rindu untuk pulang. dsb.

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari tayangan tersebut :
1. Anak-anak yang bandel di sekolah pasti punya alasan yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu, biasanya karena mereka ingin diperhatikan.
2. Ternyata selain alasan itu, ada kekecewaan yang teramat dalam yang membuat mereka nekad.
3. Bahwa hati mereka pun adalah hati yang masih suci yang butuh kasih sayang.

Lho apa hubungannya sama judul note ini?
Ya memang judul ini saya ambil dari sedikit penggalam cerita, pada sesi psikologi. Ada salah satu siswa yang mengemukakan bahwa "saya kecewa terhadap ibu saya karena tingkahnya kayak ABG". Saat mendengar itu, sang ibu yang diam2 mendengarkan pun serta merta menangis. Dan aku yakin, hanya ibu yang tak punya hati saja yang cuek bebek. Pastinya dia akan introspeksi diri dan berusaha berubah lebih baik. Begitupun dengan siswa yang tidak bisa berbuat apa2 ketika tahu adiknya dikucilkan. Dia bertekad untuk jadi orang yang berhasil agar dapat menjaga adiknya.

PERUBAHAN_PERUBAHAN ITU DAPAT BERMULA DARI SEBUAH KEKECEWAAN

Ada yang kecewa terus berbuat negatif, namun tidak sedikit pula yang menggunakan kekecewaannya itu untuk meraih KESUKSEZAN!!!
So, terserah Anda!!

Jakarta,12 Juni 2010

7 Jun 2010

Anak-anak ini...Oh What a nice heart

Ini bukanlah cerita yang exxtraordinary, tapi cerita biasa yang bagiku ini luar biasa. Aku kos di rumah ibu kos, ya iya lah masa rumah tetangga. Nah, cucu-cucu ibu kos biasa maen atau sekedar ngambil sepeda di dalam rumah. Hari minggu kemaren, mereka, tepatnya kakak beradik Ikbal, Rafli, Yogi dan beberapa temannya lagi asyik mainan ikan cupang di depan rumah. hi hi hi, jujur aja aku sering denger ikan cupang, tapi baru liat wujudnya kemaren. Nah salah satu anak kecil, temen si Yogi (si bungsu) minta dibeliin juga sambil ngasihin uang 1000 rupiah ke si Sulung, Ikbal...
Tak berapa lama, Ikbal dan Rafli masuk ke rumah (kosku) untuk mengambil sepeda. Kira-kira tak sampai setengah jam mereka kembali dengan membawa seekor ikan cupang baru yang dikandangin dalam plastik (dikandangin???ah pokoknya itu lah).
Ini dia bagian yang membuat aku sempet terhenyak. Si Kakak, Ikbal dengan cepat segera memasukkan sepedanya ke rumah dengan roda yang belepotan tentunya karena semalam hujan. He he he...jujur aja siyh, paginya baru aja aku pel, soalnya mumpung libur. Ihik ihik nangis batin ngliat lantai yang kotor lagi. Tapi dengan sigap Ikbal segera mengambil lap pel dan membersihkan noda-noda kotor di lantai. Ya ampyun, anak yang masih berumur kira2 8 tahun atau 9 tahunan udah tahu rasa tanggung jawab. cek cek cek...
Lain lagi dengan adiknya, Rafli. Dia tidak segera memasukkan sepedanya. Dia beranjak ke sumur, menimba air, mengambil air yang ditimbanya dengan gayung di kamar mandi umum, kemudian segera mengguyurkan air itu ke roda sepedanya. Beberapa kali ia lakukan itu hingga roda sepedanya bersih.
Tahu apa yang terjadi selanjutnya? Hm...
Dia tidak memasukkan sepeda ke rumah dengan menuntunnya, tapi mengangkatnya... Padahal sepeda ma Rafli gedean sepedanya...ehm ehm ehm..
Aku mau bantuin, tapi aku cuma bilang ke dia, "Ayo Dek, bisa... pasti bisa..."
Dan dia bisa.. walaupun dengan susah payah. Mungkin umurnya sekitar 6 atau 7 tahunan lah... Badannya juga kecil, kurus. He he he...

Aku pun tak habis pikir dibuatnya, yang aku tahu mereka selalu bersegera mengembalikan sepeda ke rumah setelah bersepeda di luar. Dan baru kali itu aku melihat mereka dengan segera pula membersihkan lantai yang habis ku pel. Biasanya sih ga deh...

Pelajaran pertama : jangan menunggu besar untuk memiliki rasa tanggung jawab. Mereka yang masih kecil-kecil itu sudah bisa menjaga sepeda masing-masing, selain itu juga mereka bersedia menjaga lantai rumah agar tetap bersih.
Pelajaran kedua : Ikbal dan Rafli memiliki pemikiran dan cara berbeda dalam menyikapi permasalahan. Di sinilah saya semakin yakin bahwa masing-masing anak/individu memiliki caranya masing-masing untuk menghadapi suatu hal, dengan problem yang sama, tapi antara kakak dan adik yakin akan caranya masing-masing.

What a nice heart... Anak-anak yang bertanggung jawab...

Jakarta, 6 Juni 2010

26 May 2010

Terimakasih kau simpan sakitmu untukku

baru saja kulihat fotomu
kau bertambah tua
di balik senyummu...

kau simpan sendiri sepimu
tak satupun kata-katamu mengungkapkan itu
walau kutahu kau butuh seseorang
seseorang tuk menemani hatimu

tak mudah untukmu iringi langkahku
beribu malam kau simpan tangis itu
bersikap seakan kau kuat
aku tetap saja tahu...
walaupun kau tak pernah tahu kalau aku tahu
malam-malam tanpa nyenyak di sandingmu
karena kau kerjakan apapun demiku
peluh, sakit, kantuk, dan juga penat seakan tak ada dalam kamusmu
meski kau tahu kau rasakan itu

kini aku sudah dewasa...
guratan di wajahmu pun saksinya
kerja kerasmu selama ini tak kan tersia

Ma...you are the best that I've ever had
Thanks for all...