27 Feb 2016

Riba Yang Dimaklumi Tuhan

Pernah denger gak kalau ada orang yang bermaksiat tapi sholat istiharoh dulu? Atau orang mau minum Alcohol tapi baca bismillah dulu? Mau bunuh orang tapi berteriak Allohu Akbar?? Hehehe agak lucu dan gak nalar ya sebenarnya.

Sebelum masuk ke inti pemikiran aku kali ini, aku mau sharing satu hal dulu. Mungkin sudah pernah ada yang denger cerita ini sih. Tapi ga apa lah ya. Kita sama-sama tahu bahwa Nabi Musa terkenal sebagai Nabi yang tegas dan terkesan kejam, menurut ane si. Nah keistimewaan nabi adalah doanya lebih mustajab dibanding kita kita ya (hahah guwe aja kali). Suatu hari Nabi Musa melihat ada sepasang muda-mudi berzina. Dan seketika itu juga beliau marah besar, segera saja menengadahkan tangan untuk kemudian berdoa agar kedua muda mudi itu dicabut nyawanya. Seketika itu juga doa Nabi Musa diijabah. Tidak berhenti di situ, ada lagi yang kek gitu (lagi trend kali ya). Lagi-lagi Nabi Musa marah dan meminta Tuhan menghukumnya dengan mencabut nyawanya. Dan Alloh pun mengabulkan. Ternyata kejadian tersebut terulang, namun untuk yang ketiga kalinya Tuhan tidak langsung mengabulkan. Dan Tuhan menjawab doa Musa bahwa Tuhan pun ingin hambanya merasakan rahmatNya sehingga permohonan yang ketiga ini tidak dikabulkan. Alloh sangat menyayangi hambaNya, Dia ingin mereka diberi waktu untuk bertaubat. Alloh ingin mereka tahu bahwa Alloh pun Maha Pengampun.

Terlepas itu dari hadis shahih atau tidak, tapi cerita yang saya baca bertahun-tahun lalu sungguh menyentuh hati saya pribadi. Betapa Tuhan itu baik, dan apa yang jadi pemikiran saya anehnya tidak bertentangan dengan apa yang hati saya rasakan. Alloh itu baik, sangat baik. Dan kebaikannya itu termanifestasikan dengan kasih sayangnya, ampunannya, aturan-aturan yang dibuatnya agar kita gak jatuh di lobang kehidupan dunia. Hanya saja kita kadang kayak anak kecil yang dikasih tahu orang tua. Jangan main pisau, nanti kena pisau. Jangan ngebut, nanti jatuh. Dan masih banyak lagi peringatan-peringatan orang tua itu bukannya kita laksanakan malah bikin kita BeTe. Padahal Tuhan hanya menyebut satu frasa saja “HATI-HATI”.

Sama halnya dengan saya, kadang marah sama dedek bukan karena saya benci dia, tapi karena saya khawatir. Hmmm.... Sesaat mellow yah. Aduh lupa mau sharing soal apah. Apa lanjut lain kali aja ya. Lah lali owk.

Sebenernya mencoba untuk keluar dari instansi yang menghidupiku selama kurang lebih 5 tahun tidaklah mudah. Berada di zona aman selama waktu itu cukup mengubah pola pikir dan gaya hidup selama ini. Dulu bisa irit bin hemat karena pas kuliah cuma ada uang 400rb per bulan, sekarang terima uang berkali lipat tiap bulan tapi anehnya malah gak ada tabungan, bisa ampai utang. Yaa walaupun gak sampai gali lobang tutup lobang siy. Tahu kenapa.
Bukan salah instansinya, tapi salah akunya. Keuangan tidak pernah terperinci kemana dan dari mananya. Belum lagi slogan pengeluaran mengikuti pemasukan yang dulu cuma mitos, sekarang menjadi realita. Wkkwkwk.

Nah baru inget deh mau sharing soal apa. Ini cerita happening banget di masanya. Masa masa SD pas ada sinetron Lorong Waktu. Jadi ada abid (ahli ngibadah red) yang sehari-harinya ngibadaah mulu. Di satu sisi ada juga amat (ahli maksiat red) yang sehari-harinya mabok-mabokan, main, mwedokan, hahaha maksa banget yak. Wedokan maksudku.

Di suatu masa yang sama, si abid entah ketempelan setan apa dia terbersit rasa “PENASARAN” ingin mencoba salah satu maksiat. Yang kecil aja lah, mabok karena dia lihat kayaknya asik. Kali aja bisa mengajak mabokers di dunia ini insaf.

Di saat yang sama si amat juga ketempelan setan baik, yang membuat dia penasaran gimana rasanya SHOLAT. Karena dia melihat si abid kok kayaknya hidupnya tenang dan damai. Dan akhirnya dua duanya sama sama melangkah mengambil tindakan atas kepenasaranan mereka. Lucunya mereka papasan di tengah jalan dan sama sama menyapa dan kasih selamat. Semoga berhasil dab. Malang tiada sangka, di tengah jalan sebelum sampai ke tujuan dua duanya ketimpa musibah. Si abid kejatuhan genteng, si amat kejatuhan toa masjid. Ya anggap aja gitu soale aku lupa cerita persisnya.

Di sinilah terjadilah perang antara si malaikat pengantar ke surga dan satunya ke neraka. Mana yang harus dibawa? Hayoo tebakk. Yap jawabannya adalah si abid masuk neraka dan si amat malah masuk surga. Nah loooh.

Cerita kedua, ini soal si maksiat yang sudah ngebunuh 99 orang. Pas disensus sih, yang dibunuh beraneka macam dari yang muda, bayi sampai kakek nenek. Nah sama tuh entah ketempelan setan baik mana dia penasaran, apakah Tuhan masih mau menerimanya atau tidak karena dosanya sudah segunung lebih dikit.
Singkat cerita dia mendatangi kiai dan dia curcol. Dia merasa capek atas hidupnya selama ini, merasakan jauh dari kedamaian dan ketenangan. Intinya dia ingin bertaubat. Tapi dengan nada marah si kiai bilang kalau dosanya sudah tll besar dan sudah tidak bisa diampuni lagi. Si pendosa ini segera saja membunuh si kiai, karena kesal. habis si kiai songong sih. Ya sama sama gak diterima ini tobatnya, membunuh satu orang lagi gapapa keleus.

Naaah dia ketemu lagi dengan seserang, tapi orang ini dengan pedenya bilang Tuhan Maha Pengampun, bertobat lah. Ngaji sonoh ke sonoh. Ga usah ba bi bu lagi, si pendosa ini berangkat menuju tempat di antah berantah untuk mengaji. Bertobat dan menjadi orang yang diberkati. Tapi baru beberapa langkah tiba tiba dia meninggal. Nah aku gak nanya nih dia ninggale kenapa. Soale belum sempat diotopsi keburu scene nya berubah.

Antara malaikat kebaikan dan keburukan berebut membawa roh ini. Si malaikat baik ini bersikeras membawanya karena si pendosa tadi sudah berniat untuk kebaikan, sedangkan si malaikat keburukan beralasan dia akan dibawa ke neraka karena sepanjang hidupnya hanya berisi keburukan dan kejahatan. Akhirnya diukurlah jarak antar jazadnya ke tempat terakhir kali dia berbuat maksiat dibanding dengan jarak jazadnya ke tempat ngaji. Ternyata sama. Hayooo luuuu siapa yang menang mampu membawa roh si pendosa ini. Apakah malaikat kebaikan atau malaikat keburukan??

Akhirnya si amat itu dibawa oleh malaikat kebaikan karena jarak antara tempat meninggal dengan tempat ngaji yang ditujunya lebih dekat dibanding dengan jarak pas ngebunuh si kiai. Saat terakhir kali dia bermaksiat.

Pasti ada yang nyimpulin deh, kalau gitu kita maksiat aja dulu baru bertobat kan tetep bisa masuk surga. Hm.. gak gitu juga kali yah gaes. Jadi maksud cerita-cerita di atas dalah gimana ikhtiar kita dalam berhijrah. Apakah sudah menjadi tindakan atau masih dalam angan-angan. Karena kalau masih dalam angan-angan aku rasa semua pendosa di dunia ini berangan-angan untuk bertaubat alias kembali ke rahmat Tuhan. Itu sudah alamiah, akan ada masanya hati pasti berontak ingin kembali kepada kebaikan. Cuma yang bedain adalah sampai mana kita merealisasikannya. Gitu gengs, jadi walaupun mungkin baru melangkah satu langkah saja, itu insya Alloh sudah menjadi jalanmu menuju kebaikan dan meniggalkan keburukan.
Semoga dengan surat pengunduran diri saya sebagai salah satu pegawai riba, menjadi satu langkah besar di hadapan Alloh nantinya. Amin. Hijrah tidaklah mudah, kalau mudah semua pasti sudah berhijrah. Berdoa saja dan doakan agar kami bisa kuat ngejalaninnya.
Jadi semoga yang sudah terlanjut nyemplung di dunia perhutangan, segera bertekad untuk menurunkan pinjamannya, dan segera pergi dari kepegawaian riba.

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

25 Feb 2016

Duit Puluhan Juta kalah sama Google Adsense

Bagi kalian yang mengharap trick dapet duit dari Google Adsense, mending enyah dari mukamu, eh mukaku. Karena aku gak bakalan ngebahas hal itu.

Sebenarnya sudah dari kemarin aku kurang semangat. Pertama karena anakku panas, kedua karena anakku juga panas. Hehehe ya berturut-turut prioritasku adalah anak, jadi ketika dia kenapa kenapa rasane hilang semangatku.

Begitupun ketika pagi, anakku masih panas. Dan lebih sedih lagi karena terpaksa berangkat ke kantor. Akan ada banyak bom molotop kalau aku nekad ijin tidak masuk. Mungkin di pengkolan depan sudah ada satu bom yang meledak.

Bagi rekan-rekan bankers aku yakin ini adalah hari membahagiakan, amat sangat membahagiakan. Kenapa? Ada yang tahu? Karena hari ini adalah tanggal 25, dan ini adalah bulan Februari. Yang pegawai bank pasti tahu lah.

Kalau aku mungkin gak begitu ngaruh, karena sudah empat kalian aku mengalami awal tahun spt ini, dengan penilaian dan tunjangan tiap tahun. Tapi aneh nya duit itu gak ada yang berbekas. Kalau ditanya kemana..entah. Oke penasaran aja si sebenernya emang sudah masuk gaji n tunjangan tahun kemarin karena laba perusahaan yang masih positip. Tapi ya udah, thats all.

Aku buka akun GA aku, dan karena aku buka akun itu sembari nyuapin anak, aku salah masukin password. Dan...akhirnya akunku di non aktifkan. Ya Allooh, itu tuh duit di dalamnya dan gimana susahnya dapetin itu. Rontok dah... Ternyata tunjangan tadi tak cukup mengalahkan kesedihanku karena akun GA ku yang non aktip. Dan aku browsang browsing kesana kemari berharap ada pertolongan. Memang benar bahwa pertolongan itu milik Tuhan semata. Hingga saat ini pihak Google hanya menyampaikan kalau akunku masih dalam proses review apakah ane ngelanggar S n K mereka atau kagak. Semoga ada titik terang. Dan mungkin ini waktunya untuk bersiap siap mencari akun GA yang lain. hahahaha.


Salam Sukses
#BisnisDariRumah

23 Feb 2016

Sidang Guru BK yang Kedua



Jadi ceritanya ane dpanggil ama guru BK hari ini. 
Pertama ak disuruh buat surat pernyataan karena tidak ikut pertemuan ama wakil pempin wilayah. 

BK : gimanapun itu pemimpin kt, ttp harus dtg. 
Me : ke depannya pun sy tdk bs menjanjikan kalau saya bs datang utk acara dluar jam kerja Pk. Ketika anak tdk bs sy tinggal, sy akan utamakan anak saya. 

BK : jadi mbak Ria menomorduakan kantor? (sambil geleng geleng pala) 
Me : menurut el?? (batinku). Jd kantor mgharuskan saya utk ikut smw acara kantor, tp saya tidak bisa memastikan bisa atau tidaknya. Saya bukan hanya punua tanggunh jwb sbg pegawai BNI, tp saya seorang istri dan ibu menyusui. Dan saya siap nerima apapun nnti sanksinya. Dan saya sdg mpersiapkan utk resign. 

BK : (kaget) aduh, sayang Mbak, kan yg pgn jd kek mbak Ria banyak. Dan kalau tiba tiba Mbak resign, nanti saya yg dsalahkan.
Me : ya de el dah, derita loh. (batinku lagi) 
BK : cb pikirin masak masak lagi, anak kan juga butuh biaya ke depannya. 

Me : (mikir) iya juga si. Ah tapi masa kudu dari riba?? 
Iya Pak saya tahu. Dan satu lg Pk, aneh ya ada bbrapa org yg krn masalah ketidakhadiran saya ikutan ngediemin saya. Buat saya itu ganggu. Kalau perkara saya gak ikut acara emng masalahnya sama mereka apaan? 
BK : oh iya yah? Ya udh dbikin dl aja Surat pernyataan nya pakai tulisan tangan. 
Me : saya pernah ngalamin dsuruh buat Surat pernyataan yg jauh lbh sadis dr ini (mbatin) 
BK : perkara mbak Ria tdk bs ikut serta di acara acara, biar nnti manajemen saja yang cari solusinya. 
Me : gak bakalan ketemu pk, krn saya terus terang tdk bs mengikuti alur permintaan manajemen yg banyak acara sampe malam. Sementara manajemen mengharuskan saya utk ikut. Jd jalan tengahnya akan sgt sulit. Dan saya jelas tidak akan bs merubah sistem di sini yg sudah dr sononya begini.

Bla bla bla akire ak disalami. What??? Lebaran kaliii

Salam Gilak
#IndonesiaTanpaRiba

22 Feb 2016

Kenapa Tuhan Benci Riba (2)

Setelah +/- 5 tahun berada di dalam sini, sekarang aku sudah gak bertanya-tanya lagi ini halal atau haram, ini boleh atau gak, benar atau salah. Satu yang pasti, gimanapun namanya bunga bank itu riba. Ga ada bantahan lagi. Secara hukum sudah jelas. 

Yang kedua perkara benar atau salah kita kerja di dalamnya itu tergantung kepentingan masing-masing. Menurut saya ada tiga macam orang : 

Pertama, yang senang di dalamnya pasti akan bilang, ya terpaksa mau gimana lagi, kita gak bakalan bisa lepas dari riba. Ya sudah diiklasin aja. Lagi-lagi diiklasin yang tidak pada tempatnya. lagian kerjaan dluar sini belum tentu juga kehalalannya. 

Tipe yang kedua adalah yang mereka tidak nyaman, tapi menyaman-nyamankan diri dan siap-siap untuk keluar, tapi gak keluar-keluar sampai pensiun. wwkwkwkw. tapi dia menderita karena selalu melihat keluar. (kayaknya ane masih di tempat ini). 

Tipe yang ketiga, dia tegas mengatakan saya keluar!! Now!! Biasanya karena sudah ada yang nafkahin atau yang sudah diterima di temapt lain dengan situasi kerja dan gaji yang lebih indah. Etdah, betapa beruntungnya kalian. Wkwkwkwkw 

Kalau ada yang mau nambahin monggo. Cuma ane akan fokus dengan topik awal, kenapa Tuhan sampai melarang riba. Pertanyaan yang selalu ada dalam benak. Karena banyak yang tahu hukumnya haram, tapi gak tahu hakikatnya, tetap aja merasa gapapa, toh kita terpaksa kerja di sini. 
Padahal kalian tahu dosanya riba, lebih buruk dibanding berzina dengan ibu kandung sendiri. Alloh saking gak sukanya sampai segitunya lho. 

Pagi ini aku ngobrol dengan dua orang rekan sejawat, satu masih di BNI yang satunya sudah tidak di BNI. Menjadi wanita yang dimuliakan Tuhan dengan dua titipan malaikat kecilnya. 
Aku dan temenku yang di BNI tadi sama sama memiliki niat untuk resign dari sini. Maaf ya ngomporin. Hahaha tapi kalau aku sudah dari masuk, cuma tertunda tunda, mangslup metu mangslup metu. 

Banyak dari kita, saya mungkin juga termasuk, ketika dihadapkan dengan dosa atau neraka masih gak mempan. Kalau dilogikakan, baru nyadar. Makannya di sini saya gak akan ngomong soal ketentuan, karena anda pasti lebih jago. ini pun aku dikasi tahu temen yang masih kerja dBNI juga, yang punya keinginan untuk keluar. Ya walaupun sampai sekarang, masi disono. hehehehe 

Bayangkan di dunia ini ada 10 biji uang yang nilainya sesuai bijinya. Ups anggaplah Rp1,- setiap bijinya. Dibagilah ke sepuluh orang. Jadi masing-masing orang mendapat Rp1,-. Dan karena ini riba, dia harus balikin bunga dong, anggaplah bunganya Rp1,- per gundul. Satu orang harus kembalikan menjadi Rp2,-. Jadi bisa kebayang kan uang di dunia yang tadinya hanya Rp10,- menjadi Rp20,- karena tambahan bunganya tadi??? 

Naaaah,,,, sekarang, darimana tambahan yang Rp10,- tadi? Cetak lagi??? maaf bro, jangan asal cetak aja, lebih laten lagi bahayanya. dan kita mau bicara soal riba. Jadi gak ada skenario cetak mencetak uang sesukanya. Oke. 
si A,B,C,D, sampai dengan J mereka adalah pengusaha yang pastinya melakukan bisnis dong satu sama lain. Si A, B, C, D, dan E akhirnya bisa mengembalikan Pokok nya Rp1,- dengan bunganya Rp1,-. Karena apa?? mereka ambil masing-masing Rp1,- dari si F,G,H,I, dan J. Dan pada kenyataannya si A,B,C,D,E menjadi pengusaha sukses yang dibiayai usahanya oleh Bank. Sedangkan F,G,H,I,J menjadi perusahaan yang pailit alias merugi. 

Begitulah kedzoliman riba secara laten dan sistemik. Keren ya Islam itu. Dan itu kenapa sekarang eh udah dari beberapa tahun lalu deng, negara-negara maju di dunia sedang menggalakkan sistem ekonomi syariah, setelah menyadari ini. Setelah mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Belum termasuk kita kayaknya. 
Jadi ada saatnya nanti perusahaan yang dulu jaya markaya, akan ada turun dan jatuh. Di saat itulah Bank tidak akan mau tahu. Hutang pokok mungkin bisa ditangguhkan, tapi bunga harus tetap dibayar. Dan disitulah saya kadang merasa sedih. Karena ada banyak yang usahanya turun karena ketipu orang. Bukan karena kesalahan mereka. 
Di satu sisi saya kasihan dan pengen bantu, tapi bisa apa. Da aku mah apa atuh. 
Invesatasi yang dibenarkan oleh Alloh adalah ketika kita inves ke seseorang, dimana ketika orang tsb rugi, kita ikut rugi bukan malah sebaliknya yaitu ketika orang itu rugi kita tetap dapat penghasilan dari bunganya. 
Saya baru menyadari hakikat ini semua setelah berada di dalamnya. Saya tidak menyalahkan ketika masih banyak orang di luar sana yang mengagung-agungkan pegawai Bank. Aguuung Aguuuung....hahahahahaha. 
Belum tahu bagaimana tamaknya sistem di dalamnya. Bagaimana rakusnya perusahaan terhadap waktu dan tenaga pegawainya. Gimana gak senengnya mereka ketika pegawainya berada bersama dengan keluarga, gimana mereka gak setuju kalau pegawainya dekat dengan rumahnya. 
Yah sekarang-sekarang aja udah agak mendingan. Dulu boro boro. Sekarang udah ada videlo call, wa, bbm. Kalau dulu ditempatin di tempat yang blangsak sana tanpa ada sinyal, boro boro wa nan. Sms aja mpot mpotan. Alhamdulillah semua berubah. 
Dan satu lagi, buat kalian yang sudah masuk, ingat pesen ane pribadi, jangan libatkan diri kalian ke Pinjaman Pegawai karena itu hanya akan mengikat kalian sehingga tidak akan pergi dari sini. Dan yang sudah kadung semoga dikuatkan yak. 

Hidup bahagia tanpa Riba , kata buku yang dibaca temenku tadi pagi. Itu sebabnya ketika ada beberapa teman yang nanya ke aku, gimana kerja di Bank aku juga mau. Aku selalu jawab, kalau kalian masih punya pandangan selain bank, pilih itu saja. Bukan karena aku merasa tersaingi, tapi karena aku sayang. Ketika kalian sudah ketagihan, sembuhnya susah. Apalagi kalau sampai pensiun baru nyadar. 
Yang paling penting adalah gak lucu kan pas ditanya ama malaikat darimana hasil pendapatanmu, kalian jawab dari riba. Atau jawabannya dari tangis tangisan darah orang-orang yang rugi. hahaha ngeri ya bayanginnya. Ya kan aku lebbay. 

Barusan saya juga dapet kabar dari salah satu rekan yang sudah promosi di tingkat menengah yang mainannya puluhan miliar, katanya juga mau resign. 
Belum lama juga dapet kabar sekelas pemimpin wilayah di Oslo juga resign. Hati hati perlu diwaspadai perusahaan yang turn over karyawannya tinggi. Ada sesuatu berarti.

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

Kenapa Tuhan Benci Riba (1)

Karena riba bukan hanya halal atau haram. Maaf ya tapi tidak sedikit yang bilang "SEKEDAR"halal atau haram, yang ujung-ujungnya menghalal halalkan saja sesuatu yang disebut riba itu.


Berawal dari kegundahan hati ketika diterima di instansi ini. Tahun 2010 akhir, ketika mau pengangkatan, dan posisi masih di Sukabumi. Berkali-kali aku bertanya sama senior ane, Pak Ijoel. Dia ilmu agamanya lumayan tinggi, dan dia sama sama seneng ngobrol soal agama. Dari sejak masuk pada bulan April 2010 hingga saat itu, tetap aja pikiran bertanya-tanya, ini boleh gak boleh atau gak. Karena saya hanya sebatas pada ketentuan, tanpa tahu hakikatnya kenapa riba itu haram.

Dan tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat itu gaji pegawai bank dengan grade saya itu cukup menggiurkan. Apalagi saya bukan anak orang berada, apalagi emak ane, dia seneng bukan hanya karena anaknya bakalan dapet gaji miliaran (menurut dia, padahal ya gak), tapi juga gengsi nya.
Di keturunan ane yang sebagian besar adalah Guru, pegawai bank adalah impian. Saya dianggap menyimpang, menyimpang yang wih... Keren. Pada saat itu. Saat itu saya masih seperti katak dalam baskom, yang sempit pengetahuannya belum tahu bahwa debitur debitur ane pendapatannya jauuuuuuh dari kami yang mengelola kreditnya. Atau belum ngerti apa itu blogger, trader yang kerja dari rumah, pake kaos dalem, pakai sarung aja. Dan masih banyak kerjaan yang lebih mentereng yang gajinya dua kali lipat dari pegawai bank.

Dan itu alasannya kenapa pas acara take me out Indonesia, semua cewek matiin lampu pas tahu kerjaannya adalah pegawai Bank. Hahahahaha ketawa aja waktu itu. Berarti mereka udah pada tahu, calon pacarnya bakalan gak ada waktu dan duit. wkwkwkwkw.

Dan pertanyaan aku belum bisa terjawab, kenapa Tuhan melarang riba. Tapi satu hal yang aku tahu, kebanyakan dari senior seniorku pun sebenernya...duluuuu kala, pada pengen keluar, tapi ada banyak bisikan, ëman-eman, mau kerja apa, gaji berapa, dan masih banyak tanggungan, dan lagi dan lagi, yang ujungnya hanya jadi keinginan. Dan akhirnya keinginan itu mereka pelihara sampai pensiun.

Ketika sudah memasuki usia 30an dia akan bilang, sekarang tanggungan saya sudah banyak mau keluar jadi mikir-mikir lagi. Akhirnya mereka ÏKHLASKAN diri mereka bergumul di bank hingga akhir usia. Ayoo siapa yang suka pakai kata-kata IKHLAS di tempat yang tidak tepat???

 Lanjut ke trit ane yang berikutnya ya gan. Daripada pada bosen bacanya.


Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

16 Feb 2016

REVIEW ORIFLAME OPTIMALS WHITE RADIANCE NIGHT CREAM

Ak mau review produk ini ah. Eit btw, sebelumnya mau sharing aja neh. Seneng pake xiaomi redmi note 3, harga ga semehong produk lain yg udh terkenal tp kualitas yahud. Ini foto pake ini, ada autofocus nya. Kereeen. 

Ok mbalik maning nang laptop yak. Ini yg ak bilang gak rutin makenya. Baru rutin blm genap smggu. Sblmnya blang bentong, wlpn scr ksluruhan pemakaian udah 3mghu lbh. 
Satu kata kunci dr produk ini, dislipin. Eh disiplin. 
Add caption

Ak biasa pake sblm bobok atw hbs isya, cuci muka ama Foaming gel, trus pake toner, pake time reversing gel, baru deh pakai ini. Dl pas masi suka blang bentong ga tll krasa kasiatnya. Kulit gak rusak si, wlpn suka absen. Tp kalau rutin bs tiap mlm, baru sktr tiga hari udh mulai krasa ko. Komedo2 yg biasanya mau ngeksis, ini udh mulai mengecil. Kalau putih, jgn  tanya ane ya, soalnya tiap hari ktmu ama muka sendiri jd ga tau dah makin putih atw ga. Gak ngejar putih nya sih, yg ptg ttp manizzz... Agak sadizzz. 

Pakenya tipis aja, nih buktinya masi segambreng banyaknya. Bisa lah buat 4 bulanan lagi ya kan. 
Oh ya dan penting ya, gak lengket2 amat karena strukturnya lebih cair, bukan padat atw lengket bahasa gaulnya. Jd gak usah takut mau nempelin muka ke bantal. Pagi pas bangun juga gak bakalan banjir minyak ko. Di aku si, tau ya kalau di produsen minyak. 
Scr kseluruhan ak suka produk ini, pertama gak nagih, kedua ada hasilnua, ketiga muka kenyel n brasa sehat. Kalau putih itu bonus aja. Yg ptg enjoy man. Cm mgkin bekas bekas jerawat yg terlanjur mghitam blm ilang aja. Mudah mudahan sesuai ya, white radiance. Yg mukanya putih tp d idung doang, atw di jidat aja, buruan coba. Asal bukan karena panu ya.

Yang mau cek review ane tentang hasil Oriflame Foaming Gel White Radiance Series monggo cek di sini.
Jangan lewatkan juga review ane Oriflame Optimals White Radiance Day Cream nya di sini.

Salam Cantik


Nanya nanya, boleh WA 085799853046

15 Feb 2016

Review oriflame optimals white radiance day cream

Ini optimals white radiance day cream. Spf nya si emng cm 15,utk kulit normal atw kombonasi. Nah looo... Gak tll pekat, jd pas pake ga usah tebel2, tipis aja kemudian pake deh bedak tabur mars. Beress... Kulit ga brasa pake topeng, dan awet ga kinclong. Bedak nempel nya lbh lama. Emng si kalau ga pale bedak tabur, agak klimis. Tp beneran kulit enteng aja. Kalau yg satu ini si ane rutin pakenya, paling kmrn mggu absen sehari soalnya main main ama adek, lupa. Tahu tahu udh jam 2 siang,baru pake. Pdhal jam 4 jg udh mandi lg. 

Dan.... Setelah pemakaian krg lbh tiga mingguan, berkurangnya segitu. Keknya bs tahan sampai 5 bulan. Hm... Kalau org beli harga segini utk jgka waktu lima bulan, knp pilih yg lbh murah dkit tp cm tahan bwt dua bulan? Jadi ada yg lbh awet dari ini? Yg mahal banyak
Jangan lupa cek Night Cream nya di sini dan lengkapi juga dengan Foaming Gel nya. Nih review nya di sini.

Nanya nanya, boleh WA 085799853046