14 May 2010

ATM MENEMBUS BATAS< TANPA BATAS

Tergantung duit di ATM getoh...

Alhamdulillah bulan ini aku dapat rejeki lebih dibanding bulan-bulan biasanya. Seperti biasalah...tekniknya Cuma memasang tampang yang mudah untuk disayangi ma ortu and kakek nenek. He he he...
Setelah bayar SPP kuliah, alhamdulillah masa ada sisa yang kutabung. Aku jarang pegang uang cash dalam jumlah yang besar. Tapi kalau untuk nominal ATM...sama ajah. He he he. Yah..minimal saat aku sadar duit di dompetku udah mulai menipis, aku rada tenang karena aku masih ada simpenan di ATM. Pun kalau uang di ATM hampir habis, alhamdulillah aku masih ada orang tua yang sayang sama aku, walaupun itu jadi alternatif terakhir. Malu juga kan minta terus ma mereka. Apa kata dunia???

Kebetulan banget bulan ini aku mesti ngirit, walaupun masih ada duit di ATM, tapi udah males aja kalau ngeluarin duit buat hal-hal yang kurang penting. Takutnya di masa2 tanggal tua, aku mesti puasa siang malem. Kan haram hukumnya? Ya ga?
So, karena di awal bulan aku ada hajatan, makannya ini saatnya untuk berhemat bagi pengeluaran pribadi. Ceileh..maklum, usaha masih dalam taraf pertumbuhan...
Ketika uang dikantong tinggal enam ribuan di dompet padahal aku mesti ke warnet dan mesti beli maem juga, maem untukku, dan untuk si Keren (nama motorku red.), aku Cuma bergumam dalam hati...

“Waduh...udah mulai mepet niyh...Ah tenang Alhamdulillah di ATM masih ada. Ya walaupun tinggal beberapa peser tapi masih bisa diambil. He he he... tenang2, tinggal ngambil...”

Aku pun mulai tenang lagi, ibarat kata ada yang mensuplai, yaitu ATM atau secara ga langsung, orang tua.

Breeeeeeeet....tiba-tiba otak cemerlangku tercenung dan berkata kepada diriku sendiri

“Kamu tenang kan udah ada yang mensuplai duitmu. Kenapa kamu ga berfikir kalau itu Allah? Kenapa kamu kelabakan, padahal walaupun orang tua atau siapapun tak dapat membantumu, Allah jamin, Dia dapat membantu? Kenapa kamu ga gunain perumpamaan itu seperti halnya kamu dan Allah? Ga Cuma ATM atau orang tua? Tuh kan? Walaupun ATM habis, walaupun orang tua belum bisa membantumu, masih ada sumber supplai tertinggi, yaitu Allah?”

“Iya juga ya? Kamu bener... kamu pinter banget sih...”
Hatiku ngomong ke diriku sendiri. Weiiitz...bukan berarti aku ketularan Marshanda loh ya?

Tapi bener kan teman2, kadang kita khawatir supplai kita habis, padahal ATM di sisi Allah itu ga pernah ada habis2nya, asal kita mau jalan ngambil tu rejeki. Ya sama aja kasusnya, kalau duit habis kan ga mungkin ATM-nya yang jalan sendiri ke kita? Pasti kita mesti jalan ke ATM lah buat ngambil duit. Harus ada usaha getoooh... Jangan mau enaknya doank, udah dikasih enak malah manja...Ya jangan gitu lah?
Tetaplah tenang dalam usaha2 yang sedang kau jalankan. Key?

The Difference of me

Semua orang di dunia ini terlahir unik
Dengan segala cirri khasnya masing-masing
Walaupun ada yang sama bagi semua orang
Yaitu waktu...
Sedang yang membuatnya berbeda ialah penggunaannya

Tua itu pasti...
Semua bertambah tua
Namun tak semua bertambah dewasa

Izinkan aku merasa berbeda dengan teman-temanku

Di saat teman-temanku asyik bermain dengan kedua orang tuanya, aku sudah mulai bertanya siapa aku dan siapa ayah ibuku...

Saat teman-temanku main bersama, aku tak bisa seperti mereka karena aku hanya melihat tontonan televise

Di saat teman-temanku tidur siang, aku tetap terjaga

Di saat teman-temanku bersiap-siap ke sekolah lanjutan pertama, aku sudah mulai bertanya “kenapa mesti aku?”

Di saat teman-temanku masih asyik bermain bola bekel, aku sudah mulai asyik bertanya tentang kehidupanku

Di saat teman-temanku belum tahu arti setia kawan, aku sudah mulai bertanya siapa yang mau jadi temanku

Di saat teman-temanku bersiap ke sekolah lanjutan atas, aku sudah mulai belajar mengalah

Di saat teman-temanku ngobrol sesamanya, aku mulai mencari tahu bagaimana berkomunikasi dengan Allah

Di saat teman-temanku curhat satu sama lain, aku sudah tak ingin lagi bercerita

Saat teman-temanku tidur siang, aku masih belajar

Saat teman-temanku masuk sekolah dengan senyum riang, aku pun sudah mulai bertanya kenapa kami mesti sekolah

Saat teman-temanku menerima pelajaran Agama Islam, aku sudah mulai bertanya mengapa aku Islam

Saat teman-temanku bermain, aku mesti les

Saat teman-temanku masih bingung mau kemana, aku sudah bingung mencari jalan sampai kesana

Di saat teman-temanku senang diterima kuliah, aku mulai bertanya sebenarnya untuk apa kuliah

Saat teman-temanku berangkat kuliah, aku mulai bosan dan bertanya bagaimana aku bisa kaya

Di saat teman-temanku beranjak tidur, aku masih berfikir bagaimana mendirikan suatu perusahaan

Saat teman-temanku masih enak disuapi oleh orang tuanya, aku sudah malu untuk terus meminta

Saat teman-temanku masih enak terlelap, aku sudah bergumul dengan air dingin dini hari

Saat teman-temanku berbicara satu sama lain, aku membaca kehidupan mereka

Saat teman-temanku membaca literature tebal, aku sudah membaca derita lingkungan

Saat teman-temanku pergi atau main ke mall, aku sudah memikirkan kenapa dan untuk apa aku dicipta

Saat teman-teman asyik bermain-main dengan perasaannya, aku sudah asyik belajar cara menjadi istri idaman

Saat teman-temanku menemukan tambatan hati mereka, aku sudah mencari tahu menjadi ibu yang baik itu seperti apa

Di saat teman-temanku lulus dan bergelar sarjana, aku sudah tahu bahwa tugasku lebih dari sekedar mencari kerja

Di saat teman-temanku sibuk mencari kerja, aku sudah belajar dalam kehidupan nyata

Saat teman-temanku nyaman dengan dunianya, aku sudah mulai merasa tak puas dengan dunia

Saat teman-temanku berfikir untuk berhasil dalam kehidupan mereka, aku sudah berfikir bagaimana berhasil dalam sebuah kematian

Saat teman-temanku banting tulang membahagiakan keluarganya, aku sudah ingin bermanfaat bagi sebanyak-banyak manusia

Begitu banyak hal berbeda yang itu semua adalah pilihan kita
Tua itu pasti...
Sedangkan dewasa adalah pilihan...

Aku merasa menyesal mengapa masih terlalu lama aku sampai di tempatku sekarang
Di saat mereka masih menyesal dan terluka akibat masa lalu mereka...
Kita semua tahu...masing-masing memiliki masa lalu yang telah terlewat
Namun tidak semua tahu untuk apa harus ada masa lalu...
Masa sekarang...
Dan masa depan...

Dan sekarang...
Di saat banyak orang mencari Allah...
Aku sudah ingin mengenalkan Allah pada mereka



Monjali, 30 Agustus 2009
R.M

SIAPA BILANG NGELUH TUH DILARANG?BOLEH AJA KO

Setelah menimbang, mengukur, dan menggunting, Lho?? maksudnya setelah mengamati, mengalami, dan menambahi,ada beberapa tipikal orang berkaitan dengan keluhan
1. Tak mengeluh dan tak bergerak
Tak pernah berfikir untuk mengeluh, hidupnya biasa-biasa saja, stagnan, and lurus2 saja.. Kan banyak juga orang yang bahkan ga pernah berfikir untuk menambah ilmu karena dia tak pernah mengeluhkannya
2. Mengeluh untuk didengar keluhannya saja
Sering mengeluh, menemukan kekurangan dari ini itu, tapi berhenti sampai di situ, sampai orang di sekelilingnya males ngedengernya... (bikin capek)
3. Mengeluh untuk memperbaiki
Orang-orang ini mengeluh ini itu, tapi untuk menemukan solusi untuk kemudian bersegera memperbaiki
4. Tak mengeluh tapi bergerak
Ini nih, aku seneng banget, dia ga ada waktu untuk mengeluh, yang dia fikirkan adalah bergerak maju maju maju dan...maju. Chayo!!!

Hayooooo mau yang mana???

Kalau mau ngeluh, mending ke Dia aja yang Maha Mendengar, walaupun akan lebih baik lagi kalau tidak mengeluh, tapi mengharap....
And...ngeluh beda ma curhat loh ya????
Kalau mau curhat, secukupnya saja, ya...buat ngeluarin unek2 aja...jangan berlebihan...
ntar ngeluh juga ujung2nya... sayang waktunya kan? dibuang2 buat ngeluh??

Kayak lagunya joshua pas kecil, tupai meloncat, kerbau mengeluh....
May Allah always bless you...

APA YANG KAU MAU WAHAI ALLAH??INIKAH...

Ibu yang sebenernya adalah beliau yang lebih sakit ketika anaknya sakit, lebih bahagia ketika anaknya bahagia. Meski kadang kita tak faham cara-cara yang beliau tunjukkan ke kita. Dulu sewaktu kita kecil, kita sering disuruh nurut. Apa kita nurut? Tidak!! ternyata kita lebih banyak berontak, walapun itu hanya disimpan dalam hati saja... karena saat itu kita belum faham mengapa beliau berbuat demikian.

Hem... masih sering teringat, kita disuruh nurut, terus kita ngeyel... diingetin mah ibu kita, tetep ngeyel, akhirnya kita sendiri yang terluka. Dan Anda tahu betapa sakitnya ibu melihat kita melukai diri kita sendiri, padahal beliau dengan mati-matian mengingatkan kita? Ternyata ibu kita lebih merasakan sakit itu dibanding kita sendiri, bingung, panik, merasa bersalah, dan sebagainya. Karena begitu sayangnya beliau ke kita...
Tapi dasar anak2, tetep aja bandel, kadang kita masih sering melakukan kesalahan yang sama, dan tidak belajar dari kejadian sebelumnya. Kita ga nurut lagi, akhirnya karena ibu tahu apa yang bakal terjadi kalau kita terus menerus menyakiti diri, dia ingatkan kita dengan sedikit rada keras. Dan apa balasan untuk beliau? Kita marah2 dan menyalahkan ibunda tersayang kita??? Kenapa??? karena kita belum paham betapa sayangnya beliau, betapa khawatirnya beliau andai kita terluka karena ulah kita sendiri...

Hingga akhirnya kita dewasa dan kita mulai faham... Bahwa tiada niatan lain seorang ibu terhadap anaknya kecuali memuliakannya.

So....

Apapun...itu semua adalah bentuk kasih sayang Allah SWT ke kita, salah satu Hadis Qudsi menyebutkan,

"Kasih sayang Allah jauh melebihi kemarahanNya"...

Pertama, dari segi manusianya sendiri, kita tahu bahwa dari dulu kita tidak ramah terhadap alam, merusak hutan, sungai, membangun gedung2 pencakar langit tanpa memperhitungkan akibat di masa depan, hingga tiba saatnya kita menuai benih yang telah ditanam, dan Allah mengijinkan kerusakan itu. So, sebenarnya setiap bencana itu krena kesalahan kita sendiri, dan Allah mengijinkan terjadinya peringatan ini, karena Allah begitu sayang ke kita, biar kita tidak terus2an merusak diri...

HURU HARA MENJELANG PENDADARAN

Maaf sebelumnya kalau catatan ini terlalu subjektif, tapi semoga ada pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari note ini....

Aku tahu jadwal pendadaranku seminggu sebelum hari H. Kalian tahu apa yang terjadi sesaat setelah aku lihat pengumuman????
HHHHWWWWWWWWWWWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Yup PANIC AT The DisCO!!!

Kira2 hampir lima menitan aku masih histeris.(Lebay ya aku???)
Malemnya susah tidur...mpe jam 12.30 (Hallah tak kira mpe jam berapa...)

He he he he... It stressed me up...


Tapi aku nyadar (kecuali saat tidur ya?), pasti ada maksud dari apa yang sedang aku rasain sekarang...
Takut, was was, gelisah, meriang, panas dingin, keringat panas, susah buang air(Karena emang lagi musim kemarau, jadi sayang kalau mau buang2 air), ga enak makan(karena keasinen), ga bisa merem(karena aku ga merem kalo bobok), wah pokoknya penderitaannya tiada akhir...

Pasti ada maksud dari pikiran stress yang dihadiahkan Allah sama aku ini...

TING!!!

Dengan sisa tenaga yang kupunya akibat derita stress yang melanda, aku segera beringsut dari tempat tidurku untuk segera mempersiapkan diri...

Oh...ternyata stress itu dihadiahkanNya pada kita agar kita segera mempersiapkan apa yang seharusnya kita persiapkan... Begitu Loooooh Deeeeek...

Oke???So, Siapa bilang stress itu GILA??? TAPI EMANG STRESS ITU MENDEKATI GILA... Jadi pesenku... jangan deket2 orang stress, bisa2 dia berubah mendadak jadi orang GILLLAAAAA!!!!


HEHEHEHEHEHEHE


Meskipun jauh dari sempurna dari yang kuinginkan, at least sudah ada beberapa hal yang kumenangkan... dan aku mensyukurinya...
Tx 4 all

Kebas...

Berurat sdh kesalku..
Menghaus sdh dahagaku
Berdarah sdh keringny air mataku
Mgkn krna brlebihan pndanganku
atw malah krna buta inginku..

jgn dikira ak tak tahu
wlpn mmg kdang ak sdh tak mau tau
jgn dkira ak buta
mski srg mnutup mata
jgn kira ak tuli
krna seringkali ak tak peduli..

truskan sja ap yg kau mau
aku tak ingin tahu
ap yg kau kira bnar
memang skiranya benar

apa yg ad di dalam rasaku
tak lagi ada dlam fikirku
mudah sja kulempar batu naifku
sbab tlah kebas hatiku...

Pikir dulu, apa salahku dengan gaul di Facebook ??

Siapa yang ga tahu tentang gadis lari dari rumah dan dibawa kabur sama cowok yang dikenalnya dari facebook? Apa komentar Anda saat pertama kali mendengarnya?
“Stupid”
“Tulul”
“Bodoh”
“Kebangetan”
Atau apa lagi?
Aku adalah salah satu orang yang berkomentar dengan nada yang sejenis. Dulu...saat pertama kali mendengarnya. Tapi pertanyaannya apakah Anda tahu bagaimana rasanya jadi si cewek itu? Apakah Anda pernah berada di posisi terjepit layaknya gadis itu?
Oke...akan ada yang bilang, “Emang enggak sih, tapi kalau aku di posisi dia, aku ga bakalan sebodoh itu”.
Apa ada jaminan?
Nothing!!!
Orang bisa aja dengan mudah ngomong ini ngomong itu, tapi pernah ga ngalamin hal yang sama sebelum ngomong?
Jangan marah, karena manusia diciptakan seperti itu, untuk memberi pelajaran satu sama lain tanpa orang harus mencoba semua pengalaman terlebih dahulu. Usia manusia rata-rata tidaklah cukup... untuk itu, komentarpun perlu untuk jadi guru..
Aku bisa sedikit merasakan apa yang dirasakan gadis itu, sebutlah namanya “Cantik”.
Aku tahu gimana rasanya berada dalam keluarga yang otoriter, aku ga bisa ngebayangin gimana dia bisa bertahan dengan ibu yang keras, galak, tidak bisa diajak untuk jadi teman, tidak bersedia mendengarkannya, kurang perhatian, selalu tidak percaya kepada anaknya itu, bayangin aja gimana ga enaknya hidup dengan orang seperti itu. Dan lebih menyedihkannya lagi, dia hanya bisa menangis, atau berontak, itupun ga bisa di depan ibunya, hanya bisa di wilayah pribadinya. Di saat dia butuh teman, ibunya ga ada di sana sebagai teman, dia ingiin mencari keluar, tapi apa? ibunya tak percaya bahwa anaknya mampu dipercaya dalam pergaulan. Akibatnya Cantik hanya bisa bercerita dengan dirinya sendiri atau dengan bayangannya. Mungkin ibunya pernah dikhianati, sehingga dia memiliki krisis kepercayaan, baik dengan orang lain, maupun pada dirinya, sehingga tanpa sadar dia terlalu mengekang anaknya.
Dalam keadaan tertentu, dia bakal benar-benar merasa jengah dan ingin pergi. Tapi mau kemana?? Satu-satunya tempatnya berteduh adalah rumahnya. Apalagi sesaat setelah perang, atau konflik, karena semakin remaja seseorang, semakin dia akan berani untuk vokal dan berontak. Saat-saat seperti itulah keinginannya untuk pergi semakin menjadi-jadi. Dan pada saat itu dia mengenal seseorang, katakanlah cowoknya, yang mau mendengarkan keluh kesahnya, walaupun cowok itu belum pernah ditemuinya. Seperti kasus Cantik, dia hanya berteman melalui facebook sebelumnya. Tapi perkaranya bukan ingin nge-date atau kencan, masalahnya adalah saat itu, dia merasa benar-benar sudah tak kuat lagi, dan ingin pergi! Karena cowok itu bersedia mendengar curhat Cantik, lama-lama Cantik juga menaruh kepercayaan padanya, itu karena di rumahnya, dia tidak menemukan sosok yang dipercaya ataupun mempercayainya. Karena ibunya, belum apa-apa sudah langsung, men-judge, menyalahkan, dan menghukumnya.
So...karena dia tak menemukan tempat lain untuk lari dari masalahnya kecuali ke cowoknya, ya terjadilah hal seperti kemarin.
Anehnya lagi, sang ibu langsung berlaku kasar ketika sang anak ditemukan. Aku ga ngomong ibunya ga sayang ma Cantik, cuma cara dia itu membuat anaknya menganggap ibunya tak sayang.
So, itu bukan perkara jejaring sosial saja...tapi berawal dari persoalan yang pelik dan berlangsung selama bertahun-tahun hingga mengkarakter. Si Cantik tumbuh menjadi gadis yang tertutup, dan cenderung menghindari masalah...
Yang dirasain aku khususnya seperti lagunya Linkin Park, numb… atau lagunya Kelly Clarckson yang because of you…apalagi video klipnya..
Jangan cepat bereaksi sebelum tahu duduk perkara yang sebenarnya...
Semoga Allah memberikan yang terbaik buat kita semua, amin