6 Mar 2016

Jangan Percaya Janji Bakul Kredit Tanpa Agunan [Jebakan bunga flat murah!!!]

Seperti kebanyakan orang yang pasti tergiur sama duit, aku juga sama. Apalagi kalau ada kucuran dana gratis tanpa agunan. Plus bunga yang seakan-akan murah.
Sering ditawarin kredit tanpa agunan dengan bunga murah? Atau bunga KPR yang seolah-olah murah?

Ini pengalaman pribadi ya gan, ada calon debitur nelepon ane. Dia mau ajukan kredit untuk usaha. Begitu disampaikan bunganya 14% dia kaget, lho kok lebih mahal dibanding BNI Griya ya Mba, Griya itu Cuma 9% per tahun.

Mau gak mau ane kudu jelasin bedanya bunga yang 14%  dan 9% itu. Ibarat kata itu beda kelamin. Jadi gak bisa disamakan. Kudu disamakan dulu baru bisa dibandingin, Betul betul betul?

Ga usah perpanjang lagi, ini loh bedanya bunga flat dan efektif. Bandingin aja dua gambar ini.


Ketahuan kan bunga yang sama sama 9% totalnya jauuh lebih kecil bunga yang efektif? Hampir separoh bunga flat loh yang sama sama 9%. Makannya sekarang kalau ada yang nawarin bunga kredit murah, ati-ati. Dicek dulu kebenarannya. Kalau bisa sih gak usah kredit. Kalau bisa.
Gak harus punya bisnis miliaran rupiah kan? Yang penting urip ki ayem. 

5 Mar 2016

KUR (Kredit Usaha Rakyat) Angin Segar Untukmu, Badai Buatku

Buat agan dan aganwati yang mau menjadi wirausahawan ataupun wirausahawati tapi terkait modal, ada kabar bagus yang sekaligus menjebak. Hahaha tapi untuk kalian yang punya pendapat lain, ya gapapa. Ane kasih info gratis buat agan.

Pernah denger Kredit Usaha Rakyat alias KUR? Ya ini adalah angin segar buat para pengusaha kecil atau yang memerlukan modal tambahan. Ingat ya, modal tambahan bukan modal awal. Program KUR ini sudah lama ada, hanya saja memang sempat dibekukan di awal tahun 2015 karena sedang digodog lebih mateng lagi.

Dua kabar indah yang lebih mengenaskan, eh menyenangkan adalah suku bunga kredit yang tidak lagi 12% efektif per tahun, tapi turun menjadi 9% efektif per tahun. Nah looo... enak kan? Lumayan lo. Kaliin aja ama maksimum kredit yang kalian ajukan. kan selisihnya lumayan banyak gan.

Kabar kedua adalah, dulu syarat jaminannya adalah Sertifikat tanah, sekarang yang masih girik bisa masuk gan, ya dengan satu syarat bahwa ketika dijaminkan di bank, sekalian disyaratkan untuk ditingkatkan jadi SHM.
Syarat yang lain kurang lebih sama dengan KUR di tahun tahun sebelumnya, yang sama sama bebas biaya propisi dan administrasi. Kalau ada bank yang minta biaya admin, kalian bisa ajukan tuntutan. Tapi ya kadang Bank pelaksana mengenakan biaya admin, maklum kerja di tempat riba kadang tamak. Hahaha.

Syarat-syarat pengajuan KUR mudah aja kok gan, cekidut ya :
1. Usaha telah berjalan minimal dua tahun dibuktikan dengan legalitas usaha, bisa SIUP, TDP, dsb.     Kalau belum bikin, pakai aja surat keterangan usaha dari Kelurahan/Kecamatan. Asik kan? Tinggal colek Pak Lurah.
2. Kopi KTP, KK, dan surat nikah yang udah nikah. Yang belum mending cari dulu deh.
3. Kopi sertipikat tanah yang akan diagunkan. Nah buat yang masih berupa tanah girik, silahkan berkoordinasi sama pemasar kreditnya gimana baiknya gan. Biasanya kan Letter C ada surat keterangan dari Desa juga. Nah tuh lagi lagi senggol Pak Lurah. Baik baik dah loh.
4. NPWP (Yang ini sekarang wajib gan, bukan hanya yang kredit di atas 50 juta aja)

Kalau udah siap semua, dateng aja ke bank terdekat yang menjadi bank pelaksana. Kalau sepengetahuan ane, di BNI masih lebih murah dibanding di Bank Jateng. beda dikit, karena bank jateng jualnya 5% sekian tapi flat. Nah BNI masih kasi bunga sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu 9% efektif.
Lho bukannya 9% lebih mahal dibanding yang 5% sekian di Bank Jateng? Nah jadilah smart Debitur ya, itu tuh jenis kreditnya beda. Flat 5% dibanding efektif 9% jatuhnya lebih mahal yang 5% flat lo. Haahhh kok bisa?? ya ntar ane kasi trit tersendiri untuk ngebahas itu gan. (biar postinganku banyak). intinya bunga 9% efektif per tahun = 0,41%/bulan atau 4,69% flat per tahun.

Jangan lupa minta simulasi angsurannya ya gan. Karena kredit ini adalah angsuran pokok plus bunga. Jangka waktu bisa sampai 5 tahun. Saran ane si, kalau bisa, kalian usaha tanpa perlu utang yang pake riba begini. Beneran, idup lo gak bakalan tenang. Dikejar angsuran terus sampai lunas. Tapi ya terserah anda denk, da aku mah apa atuh, cuma butiran daki.
Oh iya satu lagi, dan prosesnya gak pake lama. Itu yang paling penting. Beberapa calon debitur mungkin gak akan peduli berapa tinggi bunganya, yang penting prosesnya cepet. Cocooxxx. Buat kalian yang mau konsultasi dan juga mau nanya-nanya, ane buka diri gan. Monggo.

Nah kenapa ane bilang badai buatku, karena banyak yang ngajuin. Secara ane masi jadi analis kredit.

Salam Sukses

3 Mar 2016

Cek Apakah Kamu Sakit Jiwa Karena Kantor

Aku gak tahu ya kalau yang di luar kewajaran. Karena akan selalu ada pengecualian pada semua hal. Ini analisis atas ketidaknyamanan aku sendiri. Dulu ketika aku masih lajang, eaa duluuuu….

Aku kerja dari Senin sampai Minggu sampai tengah malam di kantor, ngrasanya gapapa. Padahal sudah dalam tahap workaholic kritis.

Gimana ketahuannya?
Karena ketika mimpimu adalah tentang orang-orang kantor, bos-bosmu, dan juga penyeliamu, mimpi tentang ngerjain kerjaan kantor, dan juga mimpi laporan, nah itu tanda tanda workaholic akut. Saat itu kamu bakal ngrasa bahwa rumah adalah kantormu, kos kosan hanya sebagai tempat melanjutkan kerjaanmu, dan mandi. Tidur sebagai sarana untuk melanjutkan kerjaanmu di alam mimpi. Nah kamu butuh bantuan ustad untuk melepaskan jerat setan itu. Rukyah aja.

Dulu haram hukumnya pulang teng Go. Bisa digantung hidup hidup kamuh! Tidak boleh pakai headset, apalagi sandal di kantor.
Aku masuk di saat gap antara senior dan junior masih terlalu besar. Jadi aku berada diantara keduanya, Bagi juniorku aku dinaggap senior, dengan rentang usia yang tidak jauh bahkan ada yang lebih tua secara umur di atasku. Tapi jarak dengan senior cukup jauh. Maksudnya jauuuh lebih tua. Dengan situasi kerja yang serius. Bayangken aku masuk di Kantor Pati dulu, No headset, No Blackberry, No selop, No ketawa, karena kamu ngomong keras dikit aja orang-orang satu lantai bakal ngliatin kamu. Hahahaha. Masa yang indah!

Akhirnya para pengacau itu datang, setelah kurang lebih satu tahun bergulung di lingkaran kentut tadi. Bukan hanya berdua, tapi bergerombol. Hahaha angkatan di bawahku yang selisih usianya tidak jauh denganku, bahkan ada yang lebih tua secara usia. Tapi jiwa mereka muda. Itu yang bikin aku nyaman. Kembali nyaman. Jiwa yang bebas. Sebenernya si karena kelolaanku jadi dibagi, so ga sebejibun sebelumnya.

Akhirnya bisa bernapas lega sekarang. Pulang teng Go pede aja lagi, kan gak ada kerjaan lagi, mau ngapain? Karaoke, nyanyi nyanyi, ndengerin music pakai headset atau bahkan pakai speaker. Bercanda, ketawa dengan suara keras, ngebahas hal gak penting di web, analisa karakter berdasarkan bintang dan golongan darah, ah,,, Gilak emang tuh orang. Dan aku ikutan gilak. Gilak yang menyembuhkanku dari kerjaan. Menyadarkan bahwa aku juga berhak untuk kehidupan ku yang lain. 

Setelah punya anak, aku merasa kenyang…. Aku ingin istirahat dan main sama anakku. Saja. Pulang jam 5 dengan Pede tanpa merasa bersalah. Gak ikut pertemuan yang sampai malam, karena anakku lebih butuhin aku di rumah. Dan masih banyak kegilaan yang kelewatan lainnya.

Bukan hal yang baru ketika duduk di ruang rapat dihadapan Guru BK atau Kepala Sekolah. Sampai pada titik aku dipindah sekolah yang situasinya masih sama kayak yang di atas sebelum pengacau itu datang. Warbiyasah! Kayak dejavu, keulang lagi masa-masa itu.
Tapi, saya menolak untuk mengulanginya. Noo!!!
Bodo amat kalau ada yang bilang aku gak punya loyalitas, Lha dulu kemana pas aku pulang jam 2 malem naik sepeda sendirian dari kantor ke rumah? Di mana kamu pas aku gak bisa ijin padahal ibuku kecelakaan? Di mana kamu pas aku masuk sekolah malah dimarahi karena aku ijin sakit bebapa hari? Ya saat itu belum santer medsos kek sekarang, yang bisa jadi tempat pembuangan sampah. Masih baru, walaupun aku sudah punya fb, tapi belum aku kasih makan setiap hari kek sekarang. Sekarang, mamam nih (sambil nyanyiin lagu waljinah, “walang kekek”)

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

27 Feb 2016

Riba Yang Dimaklumi Tuhan

Pernah denger gak kalau ada orang yang bermaksiat tapi sholat istiharoh dulu? Atau orang mau minum Alcohol tapi baca bismillah dulu? Mau bunuh orang tapi berteriak Allohu Akbar?? Hehehe agak lucu dan gak nalar ya sebenarnya.

Sebelum masuk ke inti pemikiran aku kali ini, aku mau sharing satu hal dulu. Mungkin sudah pernah ada yang denger cerita ini sih. Tapi ga apa lah ya. Kita sama-sama tahu bahwa Nabi Musa terkenal sebagai Nabi yang tegas dan terkesan kejam, menurut ane si. Nah keistimewaan nabi adalah doanya lebih mustajab dibanding kita kita ya (hahah guwe aja kali). Suatu hari Nabi Musa melihat ada sepasang muda-mudi berzina. Dan seketika itu juga beliau marah besar, segera saja menengadahkan tangan untuk kemudian berdoa agar kedua muda mudi itu dicabut nyawanya. Seketika itu juga doa Nabi Musa diijabah. Tidak berhenti di situ, ada lagi yang kek gitu (lagi trend kali ya). Lagi-lagi Nabi Musa marah dan meminta Tuhan menghukumnya dengan mencabut nyawanya. Dan Alloh pun mengabulkan. Ternyata kejadian tersebut terulang, namun untuk yang ketiga kalinya Tuhan tidak langsung mengabulkan. Dan Tuhan menjawab doa Musa bahwa Tuhan pun ingin hambanya merasakan rahmatNya sehingga permohonan yang ketiga ini tidak dikabulkan. Alloh sangat menyayangi hambaNya, Dia ingin mereka diberi waktu untuk bertaubat. Alloh ingin mereka tahu bahwa Alloh pun Maha Pengampun.

Terlepas itu dari hadis shahih atau tidak, tapi cerita yang saya baca bertahun-tahun lalu sungguh menyentuh hati saya pribadi. Betapa Tuhan itu baik, dan apa yang jadi pemikiran saya anehnya tidak bertentangan dengan apa yang hati saya rasakan. Alloh itu baik, sangat baik. Dan kebaikannya itu termanifestasikan dengan kasih sayangnya, ampunannya, aturan-aturan yang dibuatnya agar kita gak jatuh di lobang kehidupan dunia. Hanya saja kita kadang kayak anak kecil yang dikasih tahu orang tua. Jangan main pisau, nanti kena pisau. Jangan ngebut, nanti jatuh. Dan masih banyak lagi peringatan-peringatan orang tua itu bukannya kita laksanakan malah bikin kita BeTe. Padahal Tuhan hanya menyebut satu frasa saja “HATI-HATI”.

Sama halnya dengan saya, kadang marah sama dedek bukan karena saya benci dia, tapi karena saya khawatir. Hmmm.... Sesaat mellow yah. Aduh lupa mau sharing soal apah. Apa lanjut lain kali aja ya. Lah lali owk.

Sebenernya mencoba untuk keluar dari instansi yang menghidupiku selama kurang lebih 5 tahun tidaklah mudah. Berada di zona aman selama waktu itu cukup mengubah pola pikir dan gaya hidup selama ini. Dulu bisa irit bin hemat karena pas kuliah cuma ada uang 400rb per bulan, sekarang terima uang berkali lipat tiap bulan tapi anehnya malah gak ada tabungan, bisa ampai utang. Yaa walaupun gak sampai gali lobang tutup lobang siy. Tahu kenapa.
Bukan salah instansinya, tapi salah akunya. Keuangan tidak pernah terperinci kemana dan dari mananya. Belum lagi slogan pengeluaran mengikuti pemasukan yang dulu cuma mitos, sekarang menjadi realita. Wkkwkwk.

Nah baru inget deh mau sharing soal apa. Ini cerita happening banget di masanya. Masa masa SD pas ada sinetron Lorong Waktu. Jadi ada abid (ahli ngibadah red) yang sehari-harinya ngibadaah mulu. Di satu sisi ada juga amat (ahli maksiat red) yang sehari-harinya mabok-mabokan, main, mwedokan, hahaha maksa banget yak. Wedokan maksudku.

Di suatu masa yang sama, si abid entah ketempelan setan apa dia terbersit rasa “PENASARAN” ingin mencoba salah satu maksiat. Yang kecil aja lah, mabok karena dia lihat kayaknya asik. Kali aja bisa mengajak mabokers di dunia ini insaf.

Di saat yang sama si amat juga ketempelan setan baik, yang membuat dia penasaran gimana rasanya SHOLAT. Karena dia melihat si abid kok kayaknya hidupnya tenang dan damai. Dan akhirnya dua duanya sama sama melangkah mengambil tindakan atas kepenasaranan mereka. Lucunya mereka papasan di tengah jalan dan sama sama menyapa dan kasih selamat. Semoga berhasil dab. Malang tiada sangka, di tengah jalan sebelum sampai ke tujuan dua duanya ketimpa musibah. Si abid kejatuhan genteng, si amat kejatuhan toa masjid. Ya anggap aja gitu soale aku lupa cerita persisnya.

Di sinilah terjadilah perang antara si malaikat pengantar ke surga dan satunya ke neraka. Mana yang harus dibawa? Hayoo tebakk. Yap jawabannya adalah si abid masuk neraka dan si amat malah masuk surga. Nah loooh.

Cerita kedua, ini soal si maksiat yang sudah ngebunuh 99 orang. Pas disensus sih, yang dibunuh beraneka macam dari yang muda, bayi sampai kakek nenek. Nah sama tuh entah ketempelan setan baik mana dia penasaran, apakah Tuhan masih mau menerimanya atau tidak karena dosanya sudah segunung lebih dikit.
Singkat cerita dia mendatangi kiai dan dia curcol. Dia merasa capek atas hidupnya selama ini, merasakan jauh dari kedamaian dan ketenangan. Intinya dia ingin bertaubat. Tapi dengan nada marah si kiai bilang kalau dosanya sudah tll besar dan sudah tidak bisa diampuni lagi. Si pendosa ini segera saja membunuh si kiai, karena kesal. habis si kiai songong sih. Ya sama sama gak diterima ini tobatnya, membunuh satu orang lagi gapapa keleus.

Naaah dia ketemu lagi dengan seserang, tapi orang ini dengan pedenya bilang Tuhan Maha Pengampun, bertobat lah. Ngaji sonoh ke sonoh. Ga usah ba bi bu lagi, si pendosa ini berangkat menuju tempat di antah berantah untuk mengaji. Bertobat dan menjadi orang yang diberkati. Tapi baru beberapa langkah tiba tiba dia meninggal. Nah aku gak nanya nih dia ninggale kenapa. Soale belum sempat diotopsi keburu scene nya berubah.

Antara malaikat kebaikan dan keburukan berebut membawa roh ini. Si malaikat baik ini bersikeras membawanya karena si pendosa tadi sudah berniat untuk kebaikan, sedangkan si malaikat keburukan beralasan dia akan dibawa ke neraka karena sepanjang hidupnya hanya berisi keburukan dan kejahatan. Akhirnya diukurlah jarak antar jazadnya ke tempat terakhir kali dia berbuat maksiat dibanding dengan jarak jazadnya ke tempat ngaji. Ternyata sama. Hayooo luuuu siapa yang menang mampu membawa roh si pendosa ini. Apakah malaikat kebaikan atau malaikat keburukan??

Akhirnya si amat itu dibawa oleh malaikat kebaikan karena jarak antara tempat meninggal dengan tempat ngaji yang ditujunya lebih dekat dibanding dengan jarak pas ngebunuh si kiai. Saat terakhir kali dia bermaksiat.

Pasti ada yang nyimpulin deh, kalau gitu kita maksiat aja dulu baru bertobat kan tetep bisa masuk surga. Hm.. gak gitu juga kali yah gaes. Jadi maksud cerita-cerita di atas dalah gimana ikhtiar kita dalam berhijrah. Apakah sudah menjadi tindakan atau masih dalam angan-angan. Karena kalau masih dalam angan-angan aku rasa semua pendosa di dunia ini berangan-angan untuk bertaubat alias kembali ke rahmat Tuhan. Itu sudah alamiah, akan ada masanya hati pasti berontak ingin kembali kepada kebaikan. Cuma yang bedain adalah sampai mana kita merealisasikannya. Gitu gengs, jadi walaupun mungkin baru melangkah satu langkah saja, itu insya Alloh sudah menjadi jalanmu menuju kebaikan dan meniggalkan keburukan.
Semoga dengan surat pengunduran diri saya sebagai salah satu pegawai riba, menjadi satu langkah besar di hadapan Alloh nantinya. Amin. Hijrah tidaklah mudah, kalau mudah semua pasti sudah berhijrah. Berdoa saja dan doakan agar kami bisa kuat ngejalaninnya.
Jadi semoga yang sudah terlanjut nyemplung di dunia perhutangan, segera bertekad untuk menurunkan pinjamannya, dan segera pergi dari kepegawaian riba.

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba

25 Feb 2016

Duit Puluhan Juta kalah sama Google Adsense

Bagi kalian yang mengharap trick dapet duit dari Google Adsense, mending enyah dari mukamu, eh mukaku. Karena aku gak bakalan ngebahas hal itu.

Sebenarnya sudah dari kemarin aku kurang semangat. Pertama karena anakku panas, kedua karena anakku juga panas. Hehehe ya berturut-turut prioritasku adalah anak, jadi ketika dia kenapa kenapa rasane hilang semangatku.

Begitupun ketika pagi, anakku masih panas. Dan lebih sedih lagi karena terpaksa berangkat ke kantor. Akan ada banyak bom molotop kalau aku nekad ijin tidak masuk. Mungkin di pengkolan depan sudah ada satu bom yang meledak.

Bagi rekan-rekan bankers aku yakin ini adalah hari membahagiakan, amat sangat membahagiakan. Kenapa? Ada yang tahu? Karena hari ini adalah tanggal 25, dan ini adalah bulan Februari. Yang pegawai bank pasti tahu lah.

Kalau aku mungkin gak begitu ngaruh, karena sudah empat kalian aku mengalami awal tahun spt ini, dengan penilaian dan tunjangan tiap tahun. Tapi aneh nya duit itu gak ada yang berbekas. Kalau ditanya kemana..entah. Oke penasaran aja si sebenernya emang sudah masuk gaji n tunjangan tahun kemarin karena laba perusahaan yang masih positip. Tapi ya udah, thats all.

Aku buka akun GA aku, dan karena aku buka akun itu sembari nyuapin anak, aku salah masukin password. Dan...akhirnya akunku di non aktifkan. Ya Allooh, itu tuh duit di dalamnya dan gimana susahnya dapetin itu. Rontok dah... Ternyata tunjangan tadi tak cukup mengalahkan kesedihanku karena akun GA ku yang non aktip. Dan aku browsang browsing kesana kemari berharap ada pertolongan. Memang benar bahwa pertolongan itu milik Tuhan semata. Hingga saat ini pihak Google hanya menyampaikan kalau akunku masih dalam proses review apakah ane ngelanggar S n K mereka atau kagak. Semoga ada titik terang. Dan mungkin ini waktunya untuk bersiap siap mencari akun GA yang lain. hahahaha.


Salam Sukses
#BisnisDariRumah

23 Feb 2016

Sidang Guru BK yang Kedua



Jadi ceritanya ane dpanggil ama guru BK hari ini. 
Pertama ak disuruh buat surat pernyataan karena tidak ikut pertemuan ama wakil pempin wilayah. 

BK : gimanapun itu pemimpin kt, ttp harus dtg. 
Me : ke depannya pun sy tdk bs menjanjikan kalau saya bs datang utk acara dluar jam kerja Pk. Ketika anak tdk bs sy tinggal, sy akan utamakan anak saya. 

BK : jadi mbak Ria menomorduakan kantor? (sambil geleng geleng pala) 
Me : menurut el?? (batinku). Jd kantor mgharuskan saya utk ikut smw acara kantor, tp saya tidak bisa memastikan bisa atau tidaknya. Saya bukan hanya punua tanggunh jwb sbg pegawai BNI, tp saya seorang istri dan ibu menyusui. Dan saya siap nerima apapun nnti sanksinya. Dan saya sdg mpersiapkan utk resign. 

BK : (kaget) aduh, sayang Mbak, kan yg pgn jd kek mbak Ria banyak. Dan kalau tiba tiba Mbak resign, nanti saya yg dsalahkan.
Me : ya de el dah, derita loh. (batinku lagi) 
BK : cb pikirin masak masak lagi, anak kan juga butuh biaya ke depannya. 

Me : (mikir) iya juga si. Ah tapi masa kudu dari riba?? 
Iya Pak saya tahu. Dan satu lg Pk, aneh ya ada bbrapa org yg krn masalah ketidakhadiran saya ikutan ngediemin saya. Buat saya itu ganggu. Kalau perkara saya gak ikut acara emng masalahnya sama mereka apaan? 
BK : oh iya yah? Ya udh dbikin dl aja Surat pernyataan nya pakai tulisan tangan. 
Me : saya pernah ngalamin dsuruh buat Surat pernyataan yg jauh lbh sadis dr ini (mbatin) 
BK : perkara mbak Ria tdk bs ikut serta di acara acara, biar nnti manajemen saja yang cari solusinya. 
Me : gak bakalan ketemu pk, krn saya terus terang tdk bs mengikuti alur permintaan manajemen yg banyak acara sampe malam. Sementara manajemen mengharuskan saya utk ikut. Jd jalan tengahnya akan sgt sulit. Dan saya jelas tidak akan bs merubah sistem di sini yg sudah dr sononya begini.

Bla bla bla akire ak disalami. What??? Lebaran kaliii

Salam Gilak
#IndonesiaTanpaRiba

22 Feb 2016

Kenapa Tuhan Benci Riba (2)

Setelah +/- 5 tahun berada di dalam sini, sekarang aku sudah gak bertanya-tanya lagi ini halal atau haram, ini boleh atau gak, benar atau salah. Satu yang pasti, gimanapun namanya bunga bank itu riba. Ga ada bantahan lagi. Secara hukum sudah jelas. 

Yang kedua perkara benar atau salah kita kerja di dalamnya itu tergantung kepentingan masing-masing. Menurut saya ada tiga macam orang : 

Pertama, yang senang di dalamnya pasti akan bilang, ya terpaksa mau gimana lagi, kita gak bakalan bisa lepas dari riba. Ya sudah diiklasin aja. Lagi-lagi diiklasin yang tidak pada tempatnya. lagian kerjaan dluar sini belum tentu juga kehalalannya. 

Tipe yang kedua adalah yang mereka tidak nyaman, tapi menyaman-nyamankan diri dan siap-siap untuk keluar, tapi gak keluar-keluar sampai pensiun. wwkwkwkw. tapi dia menderita karena selalu melihat keluar. (kayaknya ane masih di tempat ini). 

Tipe yang ketiga, dia tegas mengatakan saya keluar!! Now!! Biasanya karena sudah ada yang nafkahin atau yang sudah diterima di temapt lain dengan situasi kerja dan gaji yang lebih indah. Etdah, betapa beruntungnya kalian. Wkwkwkwkw 

Kalau ada yang mau nambahin monggo. Cuma ane akan fokus dengan topik awal, kenapa Tuhan sampai melarang riba. Pertanyaan yang selalu ada dalam benak. Karena banyak yang tahu hukumnya haram, tapi gak tahu hakikatnya, tetap aja merasa gapapa, toh kita terpaksa kerja di sini. 
Padahal kalian tahu dosanya riba, lebih buruk dibanding berzina dengan ibu kandung sendiri. Alloh saking gak sukanya sampai segitunya lho. 

Pagi ini aku ngobrol dengan dua orang rekan sejawat, satu masih di BNI yang satunya sudah tidak di BNI. Menjadi wanita yang dimuliakan Tuhan dengan dua titipan malaikat kecilnya. 
Aku dan temenku yang di BNI tadi sama sama memiliki niat untuk resign dari sini. Maaf ya ngomporin. Hahaha tapi kalau aku sudah dari masuk, cuma tertunda tunda, mangslup metu mangslup metu. 

Banyak dari kita, saya mungkin juga termasuk, ketika dihadapkan dengan dosa atau neraka masih gak mempan. Kalau dilogikakan, baru nyadar. Makannya di sini saya gak akan ngomong soal ketentuan, karena anda pasti lebih jago. ini pun aku dikasi tahu temen yang masih kerja dBNI juga, yang punya keinginan untuk keluar. Ya walaupun sampai sekarang, masi disono. hehehehe 

Bayangkan di dunia ini ada 10 biji uang yang nilainya sesuai bijinya. Ups anggaplah Rp1,- setiap bijinya. Dibagilah ke sepuluh orang. Jadi masing-masing orang mendapat Rp1,-. Dan karena ini riba, dia harus balikin bunga dong, anggaplah bunganya Rp1,- per gundul. Satu orang harus kembalikan menjadi Rp2,-. Jadi bisa kebayang kan uang di dunia yang tadinya hanya Rp10,- menjadi Rp20,- karena tambahan bunganya tadi??? 

Naaaah,,,, sekarang, darimana tambahan yang Rp10,- tadi? Cetak lagi??? maaf bro, jangan asal cetak aja, lebih laten lagi bahayanya. dan kita mau bicara soal riba. Jadi gak ada skenario cetak mencetak uang sesukanya. Oke. 
si A,B,C,D, sampai dengan J mereka adalah pengusaha yang pastinya melakukan bisnis dong satu sama lain. Si A, B, C, D, dan E akhirnya bisa mengembalikan Pokok nya Rp1,- dengan bunganya Rp1,-. Karena apa?? mereka ambil masing-masing Rp1,- dari si F,G,H,I, dan J. Dan pada kenyataannya si A,B,C,D,E menjadi pengusaha sukses yang dibiayai usahanya oleh Bank. Sedangkan F,G,H,I,J menjadi perusahaan yang pailit alias merugi. 

Begitulah kedzoliman riba secara laten dan sistemik. Keren ya Islam itu. Dan itu kenapa sekarang eh udah dari beberapa tahun lalu deng, negara-negara maju di dunia sedang menggalakkan sistem ekonomi syariah, setelah menyadari ini. Setelah mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Belum termasuk kita kayaknya. 
Jadi ada saatnya nanti perusahaan yang dulu jaya markaya, akan ada turun dan jatuh. Di saat itulah Bank tidak akan mau tahu. Hutang pokok mungkin bisa ditangguhkan, tapi bunga harus tetap dibayar. Dan disitulah saya kadang merasa sedih. Karena ada banyak yang usahanya turun karena ketipu orang. Bukan karena kesalahan mereka. 
Di satu sisi saya kasihan dan pengen bantu, tapi bisa apa. Da aku mah apa atuh. 
Invesatasi yang dibenarkan oleh Alloh adalah ketika kita inves ke seseorang, dimana ketika orang tsb rugi, kita ikut rugi bukan malah sebaliknya yaitu ketika orang itu rugi kita tetap dapat penghasilan dari bunganya. 
Saya baru menyadari hakikat ini semua setelah berada di dalamnya. Saya tidak menyalahkan ketika masih banyak orang di luar sana yang mengagung-agungkan pegawai Bank. Aguuung Aguuuung....hahahahahaha. 
Belum tahu bagaimana tamaknya sistem di dalamnya. Bagaimana rakusnya perusahaan terhadap waktu dan tenaga pegawainya. Gimana gak senengnya mereka ketika pegawainya berada bersama dengan keluarga, gimana mereka gak setuju kalau pegawainya dekat dengan rumahnya. 
Yah sekarang-sekarang aja udah agak mendingan. Dulu boro boro. Sekarang udah ada videlo call, wa, bbm. Kalau dulu ditempatin di tempat yang blangsak sana tanpa ada sinyal, boro boro wa nan. Sms aja mpot mpotan. Alhamdulillah semua berubah. 
Dan satu lagi, buat kalian yang sudah masuk, ingat pesen ane pribadi, jangan libatkan diri kalian ke Pinjaman Pegawai karena itu hanya akan mengikat kalian sehingga tidak akan pergi dari sini. Dan yang sudah kadung semoga dikuatkan yak. 

Hidup bahagia tanpa Riba , kata buku yang dibaca temenku tadi pagi. Itu sebabnya ketika ada beberapa teman yang nanya ke aku, gimana kerja di Bank aku juga mau. Aku selalu jawab, kalau kalian masih punya pandangan selain bank, pilih itu saja. Bukan karena aku merasa tersaingi, tapi karena aku sayang. Ketika kalian sudah ketagihan, sembuhnya susah. Apalagi kalau sampai pensiun baru nyadar. 
Yang paling penting adalah gak lucu kan pas ditanya ama malaikat darimana hasil pendapatanmu, kalian jawab dari riba. Atau jawabannya dari tangis tangisan darah orang-orang yang rugi. hahaha ngeri ya bayanginnya. Ya kan aku lebbay. 

Barusan saya juga dapet kabar dari salah satu rekan yang sudah promosi di tingkat menengah yang mainannya puluhan miliar, katanya juga mau resign. 
Belum lama juga dapet kabar sekelas pemimpin wilayah di Oslo juga resign. Hati hati perlu diwaspadai perusahaan yang turn over karyawannya tinggi. Ada sesuatu berarti.

Salam Sukses
#IndonesiaTanpaRiba